Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - India berada di urutan ke 74 sebagai negara yang warganya dan perusahaan dari negara itu memarkirkan uangnya di perbankan di Swiss. Posisi itu turun dibanding tahun lalu yang ada diposisi ke 73.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari ndtv.com, data itu diperoleh oleh Bank Nasional Swiss atau SNB, India masih berada di level rendah terkait nasabah negara itu yang menyimpan uangnya di bank-bank di Swiss. Pada 2017, india tercatat berada di urutan ke-88, namun pada 2018 lompat menjadi urutan ke-73.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Warga negara atau perusahaan yang paling banyak menyimpan uangnya di Swiss adalah Inggris, disusul oleh Amerika Serikat, West Indies, Prancis dan Hong Kong. Lebih dari 26 persen total dana asing yang terparkir di Swiss hingga akhir 2018, berasal dari Inggris.
Ilustrasi mata uang Turki Lira pada 10 Oktober 2017.[REUTERS/Murad Sezer]
Negara lain yang masuk dalam urutan 10 besar adalah Bahamas, Jerman, Luxembourg, Cayman Islands dan Singapura. Diantara negara-negara BRICS, India di urutan paling buncit mengingat Rusia berada diposisi ke 20, diikuti oleh Cina ke-22, Afrika Selatan ke-60 dan Brazil diposisi ke-65.
Negara yang paling sedikit warga atau perusahaannya menyimpan uangnya di bank-bank di Swiss dan merupakan tetangga India adalah Nepal yang ada di urutan ke 109, Sri Lanka ke 141, Myanmar di urutan ke 187 dan Bhutan diposisi 193. Data yang dipaparkan SNB juga memperlihatkan bahwa untuk pertama kali setelah empat tahun ada warga atau perusahaan asal Pakistan yang menyimpan uangnya di Swiss.
Secara total keseluruhan jumlah masyarakat atau perusahaan yang menyimpan uangnya di bank-bank di Swiss mengalami penurunan menyusul aturan global yang menentang ketatnya kerahasiaan perbankan di Swiss.
SNB menggambarkan data yang mereka paparkan bukan mengindikasikan besarnya jumlah uang gelap yang disimpan di Swiss. Selama ini, Swiss dikenal sebagai surga untuk menyimpan uang.
Banyak dugaan warga atau perusahaan dari berbagai negara menyembunyikan kekayaan terlarang mereka di luar negeri menggunakan berbagai lapis yurisdiksi, termasuk negara bebas pajak, untuk memindahkan uang itu ke bank-bank di Swiss.