Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berita Internasional dalam Sepekan

Amerika Serikat dan Cina akan mempererat kerja sama untuk menghadapi wabah Covid-19.

28 Maret 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Amerika Serikat dan Cina akan mempererat kerja sama untuk menghadapi wabah Covid-19.

  • Pengadilan Amerika Serikat Mendakwa Presiden Venezuela Maduro dengan Pasal Narkotik.

  • Turki Mendakwa 20 Warga Saudi dalam Kasus Khashoggi.

CINA

Bersama Amerika Mengatasi Wabah Corona

PEMERINTAH Cina dan Amerika Serikat akan bekerja sama lebih erat untuk mengatasi penyebaran Covid-19 dan meningkatkan hubungan kedua negara. Hal ini dibahas dalam percakapan telepon antara Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Amerika Donald Trump pada Jumat, 27 Maret lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Percakapan itu dilakukan seusai pertemuan para pemimpin G20 melalui konferensi online. Saat pertemuan itu, Xi menyerukan kerja sama internasional yang lebih besar untuk menghadapi wabah virus corona. Dalam cuitan di Twitter, Trump mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Xi dengan sangat rinci tentang pandemi Covid-19, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 24 ribu orang di seluruh dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan lebih dari 85.500 kasus, Amerika telah melampaui Cina dalam jumlah kasus infeksi corona. Cina kini memiliki 81.340 kasus. Jumlah korban tewas di Cina sebanyak 3.292, sementara di Amerika mencapai 1.301 hingga Kamis, 26 Maret lalu.

Xi mengatakan hubungan kedua negara berada pada titik kritis dan ia berharap Amerika mengambil langkah besar dalam meningkatkan hubungan. “Dalam keadaan saat ini, Cina dan Amerika harus bersatu untuk memerangi epidemi,” kata Xi seperti dikutip The Guardian. “Cina bersedia terus memberikan informasi dan pengalaman kepada Amerika tanpa syarat.”


 

SELANDIA BARU

Penembak Christchurch Mengaku Bersalah

BRENTON Tarrant, pria Australia yang melepaskan tembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, mengubah sikapnya dengan mengaku bersalah dan menerima dakwaan terhadapnya dalam sidang pada Rabu, 25 Maret lalu. Penembakan pada 15 Maret 2019 itu menewaskan 51 orang dan melukai 49 lainnya.

Serangan Tarrant mengejutkan negeri itu dan dianggap sebagai pembantaian terburuk dalam sejarah modern negara tersebut. Tarrant didakwa dengan 51 pembunuhan, 40 percobaan pembunuhan, dan 1 tuduhan di bawah tindakan penindasan terorisme. Persidangan berikutnya ditetapkan berlangsung pada 2 Juni 2020 di pengadilan tinggi Christchurch.

Tarrant menyampaikan pernyataannya melalui video dari selnya di Auckland karena Selandia Baru menerapkan karantina nasional (lockdown) untuk mengendalikan pandemi virus corona. “Permohonan bersalah hari ini akan memberikan sedikit kelegaan bagi banyak orang yang hidupnya hancur oleh peristiwa 15 Maret itu,” ujar Perdana Menteri Jacinda Ardern seperti dikutip ABC.

 


 

AMERIKA SERIKAT

Maduro Didakwa Pasal Narkotik

AMERIKA Serikat mendakwa Presiden Venezuela Nicolás Maduro dan 14 anggota lingkaran dalamnya dengan pasal perdagangan narkotik, terorisme, korupsi, dan pencucian uang. Dalam pengumuman yang disampaikan pada Kamis, 26 Maret lalu, Amerika menawarkan hadiah US$ 15 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan dan penuntutan Maduro.

Jaksa Agung Amerika William Barr mengatakan pemimpin Venezuela itu bekerja sama dengan faksi pembangkang dari bekas kelompok gerilya Kolombia. “Mereka didukung rezim Maduro, yang memungkinkan mereka menggunakan Venezuela sebagai tempat yang aman sehingga dapat terus melakukan perdagangan kokain dan pemberontakan bersenjata,” ucap Barr seperti dikutip The Guardian.

Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza, seperti dilansir Al Jazeera, menilai dakwaan ini menunjukkan keputusasaan elite Washington yang tak berhasil menyingkirkan Maduro. Ia menilai Trump “sekali lagi menyerang rakyat Venezuela dan lembaga-lembaganya yang demokratis, menggunakan bentuk kudeta baru berdasarkan tuduhan yang menyedihkan, vulgar, dan tidak berdasar”.

 


 

TURKI

20 Warga Saudi Didakwa Kasus Khashoggi

JAKSA Turki secara resmi mendakwa 20 warga negara Arab Saudi dalam kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Kerajaan Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Pengumuman ini disampaikan Kepala Kantor Jaksa Istanbul Irfan Fidan, Rabu, 25 Maret lalu, seperti dilansir The Guardian.

Mantan penasihat pengadilan kerajaan, Saud al-Qahtani, dan eks wakil kepala intelijen, Ahmad al-Asiri—keduanya orang dekat Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman, ada di antara para terdakwa. Surat perintah penangkapan terhadap mereka telah dikeluarkan, tapi jadwal pengadilan in absentia belum ditentukan.

Pemerintah Saudi menolak permintaan Turki mengekstradisi para terdakwa. Pada Desember 2019, Saudi telah menggelar pengadilan sendiri dan menjatuhkan hukuman mati kepada lima terdakwa pembunuh Khashoggi. Pengadilan itu dikritik karena tertutup dan membebaskan orang dekat Pangeran Salman yang justru diduga terlibat. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus