Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Demi KAA, 100 Foto Bersejarah Didatangkan dari Cina  

Pameran foto bersejarah dalam peringatan Konferensi Asia-Afrika 2015 digagas oleh saksi sejarah KAA 1955.

20 April 2015 | 15.14 WIB

Direktur Afrika, Lasro Simbolon (kiri) dan Direktur Sub Direktorat Diplomasi Publik Dirjen Diplomasi Kemenlu Al Busyra Basnur, di pembukaan pameran foto "Membangun Asia Afrika: Menuju 60 Tahun KAA" di Museum Konferensi Asia Afrika, Gedung Merdeka, Bandung
Perbesar
Direktur Afrika, Lasro Simbolon (kiri) dan Direktur Sub Direktorat Diplomasi Publik Dirjen Diplomasi Kemenlu Al Busyra Basnur, di pembukaan pameran foto "Membangun Asia Afrika: Menuju 60 Tahun KAA" di Museum Konferensi Asia Afrika, Gedung Merdeka, Bandung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari seratus foto bersejarah diterbangkan dari Memorial Hall Zhou Enlai dan Deng Yingchao, Tianjin, Cina. Semuanya untuk dipajang dalam peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika di Jakarta dan Bandung pada 19-26 April 2015. 

Richard Tan, Wakil Sekretaris Jenderal Lembaga Kerja Sama Indonesia-Tiongkok, menjadi penanggung jawab pameran foto bersejarah tentang Konferensi Asia-Afrika dan hubungan diplomatik Indonesia-Cina. Bagi Richard, mendatangkan foto dan dokumen bersejarah itu merupakan berkah. “Kami tak menyangka bisa mendapat kepercayaan pemerintah Cina, dan mereka mengizinkan aset sejarahnya dibawa ke Indonesia,” ucap Richard.

Pameran foto ini juga diinisiasi sejumlah pelaku sejarah dari Negeri Panda. Cerita bermula, pada Oktober lalu, sekelompok orang yang mengaku pernah ikut kepanitiaan dan menjadi saksi sejarah KAA pada 1955 meminta Kementerian Luar Negeri Cina mengizinkan beberapa foto dan dokumen di Memorial Hall dibawa ke Indonesia.

Sebagian dari mereka adalah warga keturunan yang dulu tinggal di Indonesia dan sempat menjadi saksi peristiwa bersejarah itu di Bandung. Sebagian lagi memang warga Cina yang dulu menjadi panitia keberangkatan Zhou Enlai dan ikut rombongan ke Indonesia.  

Dari Kementerian Luar Negeri Cina, mereka dianjurkan bekerja sama melalui lembaga resmi. Kemudian dipilihkan The Chinese People’s Association For Friendship with Foreign Countries untuk menindaklanjuti dan mencari mitra kerja sama di Indonesia. Kebetulan, ucap Richard, lembaga tersebut bermitra dengan Lembaga Kerja Sama Indonesia-Tiongkok. 

Semula mereka kaget melihat notifikasi ajakan kerja sama tersebut. Tidak ada yang menduga bahwa museum di Tianjin, Cina, menyimpan banyak sekali foto bersejarah tentang KAA.

Tawaran pun bersambut. Kedua lembaga mulai mengirim surat permohonan ke kementerian yang berwenang untuk memuluskan kerja sama. Januari lalu, jawaban diberikan oleh pemerintah masing-masing bahwa pameran foto bisa digelar di Indonesia untuk memperingati 60 tahun Konferensi Asia-Afrika dan 65 tahun hubungan diplomasi Cina dengan Indonesia.

TIM TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baiq Atmi Sani Pertiwi_carep

Baiq Atmi Sani Pertiwi_carep

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus