Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Donald Trump Beri Sinyal Ingin Cabut Sanksi ke Rusia

Donald Trump memberikan sinyalemen akan mencabut sanksi yang dijatuhkan pada Rusia demi terwujudnya perdamaian di Ukraina.

26 Februari 2025 | 20.23 WIB

Surat kabar harian dengan sampul yang didedikasikan untuk panggilan telepon terkini antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump, diletakkan di kios koran di sebuah jalan di Moskow, Rusia, 13 Februari 2025. Reuters
Perbesar
Surat kabar harian dengan sampul yang didedikasikan untuk panggilan telepon terkini antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump, diletakkan di kios koran di sebuah jalan di Moskow, Rusia, 13 Februari 2025. Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa, 25 Februari 2025, memberikan sinyalemen akan mencabut sanksi yang dijatuhkan pada Rusia demi terwujudnya perdamaian di Ukraina. Namun Trump memastikan keputusan seperti itu belum dibuat.

Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya telah menjatuhkan sanksi ekonomi besar-besaran ke Rusia sejak perang Ukraina meletup pada 2022. Moskow menyebut sanksi yang dijatuhkan adalah ilegal dan menuntut agar dicabut.

"Kami belum mencabut sanksi. Saya rasa pada poin tertentu sanksi mungkin akan dicabut, namun sekarang belum karena belum ada yang menyetujuinya," kata Trump, seperti dikutip dari RT
com.

Belum lama ini Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio menyarankan pada negara-negara Barat agar mempertimbangkan mencabut sanksi pada Rusia supaya solusi perang Ukraina bisa berkesinambungan. Rubio dalam pertemuan tingkat tinggi dengan delegasi Rusia di Arab Saudi pada akhir pekan lalu, telah mengindikasikan agar mengakhiri perang Ukraina.

"Belum ada konsesi yang dibuat oleh kedua pihak (Amerika Serikat dan Rusia), termasuk dalam hal kebijakan mencabut sanksi," kata Rubio. Menurutnya, Uni Eropa harus ikut diajak berdiskusi jika ingin sanksi dicabut. Sebab lembaga itu ikut menjatuhkan sanksi yang mengincar Rusia.

Dibawah kepemimpinan Putin, Rusia hingga sekarang masih melancarkan invasi di Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Negara-negara Barat telah menjatuhkan berbagai sanksi terhadap Rusia atas invasi militernya itu. Terbaru, Amerika Serikat dan Inggris pada 12 April 2025 melarang bursa perdagangan logam menerima aluminium, tembaga dan nikel baru yang diproduksi oleh Rusia dan melarang impor logam tersebut ke AS dan Inggris.
 
Rusia merupakan produsen utama di dunia untuk aluminium, tembaga, dan nikel. Sanksi terbaru ini bertujuan untuk mengganggu pendapatan ekspor Rusia di tengah invasi yang telah menewaskan dan melukai puluhan ribu orang serta membuat kota-kota Ukraina menjadi puing-puing. 
 
Uni Eropa juga turut membebankan sanksi terhadap Rusia, dengan menyetujui paket sanksi ke-13 pada Februari lalu untuk melarang hampir 200 entitas dan individu yang dituduh membantu Moskow mendapatkan senjata atau terlibat dalam penculikan anak-anak Ukraina.

Pilihan editor: Trump Tak Mau Lagi Kirim Bantuan Militer ke Ukraina

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus