Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara pasukan khusus Guinea pada Ahad menggulingkan Presiden Alpha Conde, mengatakan mereka telah membubarkan pemerintah dan konstitusinya, serta menutup perbatasan darat dan udara negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala unit elit tentara Guinea, Mamady Doumbouya, mengatakan kemiskinan dan korupsi endemik telah mendorong pasukannya untuk mencopot Presiden Alpha Conde dari jabatannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami telah membubarkan pemerintah dan institusi," Doumbouya, mantan tentara asing Legionnaire Prancis, mengatakan di televisi pemerintah, diselimuti bendera nasional Guinea dan dikelilingi oleh delapan tentara bersenjata lainnya, Reuters melaporkan, 6 September 2021.
"Kita akan menulis ulang konstitusi bersama," katanya.
Tembakan meletus di dekat istana presiden di ibu kota, Conakry, pada Minggu pagi. Beberapa jam kemudian, video yang dibagikan di media sosial, yang tidak dapat segera dikonfirmasi oleh Reuters, menunjukkan Conde di sebuah ruangan yang dikelilingi oleh pasukan khusus tentara.
Seorang penasihat Presiden Alpha Conde mengatakan kepada CNN bahwa Alpha Conde ditahan.
Lokasi pria berusia 83 tahun itu, yang memenangkan pemilihan yang sangat dipersengketakan tahun lalu, masih tidak jelas.
Dalam pembaruan selanjutnya yang disiarkan di TV pemerintah, perwira militer mengumumkan jam malam nasional dan mengatakan Conde tidak terluka.
"Kami ingin meyakinkan masyarakat nasional dan internasional, integritas fisik dan moral mantan Presiden (Alpha Conde) tidak terancam," kata seorang perwira militer, menurut terjemahan yang diterbitkan oleh Reuters. "Kami mengambil semua tindakan yang diperlukan agar dia memiliki akses ke perawatan medis dan berhubungan dengan dokternya."
Tidak ada bukti jelas yang diberikan tentang kondisi Conde dan CNN belum dapat memverifikasi klaim perwira militer itu.
Para petugas melanjutkan dengan mengatakan bahwa jam malam nasional telah diumumkan di Guinea. "Jam malam diterapkan mulai jam 8 malam, secara nasional, dan ini sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata seorang perwira.
Video yang dibagikan di media sosial sebelumnya menunjukkan kendaraan militer berpatroli di Conakry, dan satu sumber militer mengatakan satu-satunya jembatan yang menghubungkan daratan ke lingkungan Kaloum, tempat istana dan sebagian besar kementerian pemerintah berada, telah ditutup, Reuters melaporkan.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan Amerika Serikat mengutuk kudeta militer di Conakry.
"Tindakan ini dapat membatasi kemampuan Amerika Serikat dan mitra internasional Guinea lainnya untuk mendukung negara saat menavigasi jalan menuju persatuan nasional dan masa depan yang lebih cerah bagi rakyat Guinea," kata Deplu AS.
Sebuah kendaraan militer terlihat di lingkungan Kaloum selama upaya kudeta oleh pasukan khusus di Conakry, Guinea, 5 September 2021. [REUTERS/Saliou Samb]
Sumber-sumber militer mengatakan presiden dibawa ke sebuah lokasi yang dirahasiakan dan pasukan yang dikomandani oleh Doumbouya, yang menurut salah satu sumber dan seorang rekan dekat, digambarkan sebagai orang yang tenang dan pendiam. Militer juga telah melakukan beberapa penangkapan lainnya.
Mereka termasuk pejabat senior pemerintah, kata sumber tersebut.
Para menteri dan kepala lembaga diundang ke pertemuan pada Senin pagi di parlemen, kata mereka dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di lembaga penyiaran negara.
"Setiap kegagalan untuk hadir akan dianggap sebagai pemberontakan terhadap CNRD," kata kelompok itu mengacu pada nama yang dipilihnya, National Rally and Development Committee (CNRD).
Pemimpin oposisi utama Guinea, Cellou Dalein Diallo, membantah rumor bahwa dia termasuk di antara mereka yang ditahan.
Alpha Conde memenangkan masa jabatan ketiga pada Oktober setelah mengubah konstitusi untuk memungkinkan dia menjadi presiden lagi, memicu protes keras dari oposisi.
Dalam beberapa minggu terakhir, pemerintah telah meningkatkan pajak secara tajam untuk mengisi kembali kas negara dan menaikkan harga bahan bakar sebesar 20%, menyebabkan protes meluas.
Pada Minggu malam tidak jelas apakah Doumbouya telah mengambil kendali penuh, kementerian pertahanan telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan serangan terhadap istana kepresidenan telah berhasil dihalau.
Namun Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan dia mengutuk keras setiap pengambilalihan pemerintah secara paksa dan menyerukan pembebasan segera Conde.
Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) mengancam akan menjatuhkan sanksi setelah apa yang disebut ketuanya, Presiden Ghana Nana Akufo-Addo, sebagai upaya kudeta militer.
Uni Afrika mengatakan akan segera bertemu dan mengambil tindakan tepat, sementara kementerian luar negeri di Nigeria, kekuatan dominan di kawasan itu, menyerukan kembalinya tatanan konstitusional Guinea.
REUTERS | CNN