Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina mulai melakukan ekspor biji-bijian hari ini. Kapal pertama meninggalkan Pelabuhan Odesa, Ukraina yang membawa lebih dari 26.000 ton jagung. Kapal menjalani pemeriksaan di Istanbul sebelum melanjutkan ke Tripoli Lebanon, menurut pusat pemantauan yang dipimpin PBB, Senin, 1 Agustus 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kapal berbendera Sierra Leone, Razoni, diperkirakan tiba pada pemeriksaan di perairan Turki pada 2 Agustus 2022, menurut Pusat Koordinasi Gabungan (JCC) yang berbasis di Istanbul. Lembaga itu menambahkan pihaknya telah meminta semua pihak memberi tahu militer untuk memastikan perjalanannya yang aman. JCC yang anggotanya termasuk pejabat PBB, Rusia, Ukraina dan Turki, telah memverifikasi kesiapan pelabuhan di Odesa, serta kemampuan kendaraan untuk berangkat sebelum otorisasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kementerian Pertahanan Turki mengkonfirmasi kapal ekspor dari Ukraina itu. Setelah pengiriman tersebut, distribusinya diharapkan bakal lebih banyak. "Pengerahan kapal lain direncanakan dalam lingkup koridor dan metode yang ditentukan sebagai bagian dari perjanjian Juli," katanya.
Pusat koordinasi bersama (JCC) di Istanbul akan mengawasi keberangkatan kapal pembawa biji-bijian ini dari tiga pelabuhan Ukraina. Kapal tersebut harus menghindari ranjau. JCC juga akan melakukan inspeksi terhadap kapal yang masuk untuk mencari senjata. Adapun semua kapal melewati perairan Turki.
Sebelumnya pada Jumat, 22 Juli 2022, Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan untuk membuka kembali ekspor gandum dan pupuk yang telah diblokir akibat perang. Tujuan kesepakatan tersebut meredakan krisis pangan internasional. Konsensus itu ditengahi oleh Turki dan PBB.
Kesepakatan itu terancam setelah Rusia menembakkan rudal jelajah di pelabuhan Odesa, terbesar di Ukraina, pada Sabtu pagi, 23 Juli 2022. Hanya 12 jam setelah upacara penandatanganan di Istanbul. Namun baik Moskow dan Kyiv mengatakan mereka mendorong terus kesepakatan ini. Semua pihak akan menunjuk perwakilan di JCC untuk memantau pelaksanaan rencana tersebut.
Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022. Beberapa bulan setelah agresi berlangsung, perang berdampak pada sektor energi serta pangan yang memicu inflasi dan tekanan pada pertumbuhan global.
Sebelumnya, Rusia dituduh memblokade pelabuhan Ukraina, sehingga menghentikan ekspor dari negara yang menjadi salah satu produsen gandum terbesar di dunia. Moskow berulang kali membantah tuduhan itu. Ukraina dan Rusia menyumbang sekitar sepertiga dari ekspor gandum global sebelum invasi.
Baca: Rusia Disebut Ingin Hapus Ukraina dari Peta Dunia
REUTERS