Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Guru di Portugal Unjuk Rasa karena Gaji Kecil

Ribuan guru dan staf sekolah di Portugal unjuk rasa di Kota Lisbon menuntut kenaikan gaji di tengah krisis biaya hidup.

15 Januari 2023 | 13.45 WIB

Pekerja sekolah umum berdemonstrasi untuk gaji dan kondisi kerja yang lebih baik, di Lisbon, Portugal, 14 Januari 2023. REUTERS/Pedro Nunes
Perbesar
Pekerja sekolah umum berdemonstrasi untuk gaji dan kondisi kerja yang lebih baik, di Lisbon, Portugal, 14 Januari 2023. REUTERS/Pedro Nunes

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Puluhan ribu guru di Portugal dan staf sekolah melakukan unjuk rasa dengan meneuhi jalan-jalan Ibu Kota Lisbon. Protes itu adalah salah satu yang terbesar di Portugal dalam beberapa tahun terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para guru dan staf sekolah menuntut kenaikan gaji dan lingkungan kerja yang lebih baik. Unjuk rasa berlangsung damai yang dikoordinir oleh Union of All Education Professionals (STOP).

 

Demonstran membawa banner dan meneriakkan kalimat agar Menteri Pendidikan Portugal Joao Costa mengundurkan diri. Gaji guru di Portugal cukup kecil dengan bayaran sekitar 1.100 euro per bulan (Rp 18. Juta). Guru di level Kepala Sekolah bahkan mendapat bayaran kurang dari 2 ribu euro per bulan.  

 

Mereka yang berunjuk rasa menyebut gaji saat ini terlalu rendah, khususnya sekarang ini terjadi krisis biaya hidup.

 

“Guru berhak mendapatkan gaji yang adil karena kami pun bekerja sepanjang hidup kami. Kami tidak pernah korupsi dan tidak pernah mencuri tidak seperti contoh buruk yang sayangnya berasal dari politikus,” kata Maria Duarte, 62 tahunm guru sejarah.

 

Portugal dipimpin oleh Perdana Menteri Antonio Costa yang memenangkan suara mayoritas parlemen dalam pemilu setahun lalu. Namun di bawah kepemimpinannya, Portugal mengalami kesulitan. Sudah 13 menteri dan sekertaris negara yang mengundurkan diri. Beberapa tuduhan menyebut adanya salah dugaan praktik di masa lalu atau praktik-praktik yang perlu dipertanyakan.

 

“Akan sangat bagus bagi para pemimpin yang menyaksikan unjuk rasa ini untuk berfikir dengan hati-hati soal apa yang akan mereka lakukan berikutnya karena kami ini (unjuk rasa) punya konsekuensinya. Kami ingin ada sejumlah kebijakan yang serius untuk diambil,” kata Aitor Matos, 47 tahun, guru matematika.

          

Matos mengatakan guru di Portugal terus-menerus kehilangan pemasukannya. Beberapa dari mereka bahkan ditempatkan di sekolah-sekolah yang jauh dari rumah.

 

Sumber: Reuters

 

  

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.       

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus