Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Hamas Ingin Bebaskan Dua Sandera Lagi Tapi Ditolak Israel

Hamas ingin membebaskan dua sandera lagi. Israel menyebut pembebasan sandera ini sebagai propaganda.

22 Oktober 2023 | 17.20 WIB

Judith Tai Raanan dan putrinya Natalie Shoshana Raanan, warga negara AS yang disandera oleh militan Hamas Palestina, berjalan sambil berpegangan tangan dengan Brigjen. (Purn.) Gal Hirsch, Koordinator Israel untuk Tawanan dan Orang Hilang, setelah mereka dibebaskan oleh militan, sebagai tanggapan atas upaya mediasi Qatar, dalam gambar selebaran yang diperoleh Reuters pada 20 Oktober 2023. Government of Israel/Handout via REUTERS
Perbesar
Judith Tai Raanan dan putrinya Natalie Shoshana Raanan, warga negara AS yang disandera oleh militan Hamas Palestina, berjalan sambil berpegangan tangan dengan Brigjen. (Purn.) Gal Hirsch, Koordinator Israel untuk Tawanan dan Orang Hilang, setelah mereka dibebaskan oleh militan, sebagai tanggapan atas upaya mediasi Qatar, dalam gambar selebaran yang diperoleh Reuters pada 20 Oktober 2023. Government of Israel/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hamas menyatakan ingin membebaskan dua sandera lagi karena alasan kemanusiaan, namun rencana ini ditolak oleh Israel. Abu Ubaida, juru bicara Brigade Izz el-Deen al-Qassam, mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa mereka memberi tahu mediator pada Jumat tentang niat Hamas untuk membebaskan kedua orang tersebut. Pada hari yang sama, mereka membebaskan warga Amerika Judith Tai Ranaan dan putrinya Natalie. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Abu Ubaida mengatakan Hamas siap membebaskan kedua orang tersebut pada hari Minggu menggunakan prosedur yang sama seperti yang dilakukan dalam pembebasan Judith dan Natalie.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun Israel menggambarkan klaim tersebut sebagai propaganda. “Kami tidak akan merujuk pada propaganda palsu Hamas,” menurut kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pernyataan singkatnya. “Kami akan terus bertindak dengan segala cara untuk mengembalikan semua orang yang diculik dan hilang ke rumah.”

Hamas menangkap sekitar 210 orang dalam serangan mematikannya di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, termasuk dua wanita asal Amerika Serikat. 

Pembebasan sandera itu dimediasi oleh Qatar. Hamas sebelumnya menggambarkan tawanan dengan kewarganegaraan “asing” sebagai “tamu” yang akan dibebaskan jika keadaan memungkinkan.

Para pejabat Amerika dan Inggris mengatakan mereka telah bekerja sama dengan Qatar untuk menjamin pembebasan sandera, termasuk warga negara mereka sendiri, yang ditahan di Gaza. Negara lain yang warganya ditawan antara lain Thailand, Argentina, Jerman, Prancis, dan Portugal.

Dewi Rina Cahyani

Dewi Rina Cahyani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus