Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Inggris akan membangun laboratorium baru untuk meneliti varian baru Covid-19 di Porton Down.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Laboratorium mutakhir ini akan memakan biaya 29,3 juta poundsterling (Rp 58,3 miliar) dan dibangun di fasilitas pengujian baru Kesehatan Masyarakat Inggris di kompleks rahasia Kementerian Pertahanan di Wiltshire.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dengan laboratorium baru, peneliti akan mampu menguji 3.000 sampel darah setiap pekan, atau empat kali lipat dari kapasitas pengujian saat ini, untuk mengetahui tingkat antibodi Covid-19 yang dihasilkan oleh vaksin sehingga mereka dapat menilai keefektifannya terhadap varian baru Covid-19 yang menjadi perhatian, menurut laporan Sky News, dikutip 6 Mei 2021.
Perawat Lily Harrington bersiap untuk memberikan vaksin Covid-19 Oxford/AstraZeneca kepada PM Inggris Boris Johnson, di London, Inggris, Jumat, 19 Maret 2021. Negara-negara termasuk Jerman dan Prancis melanjutkan penggunaan vaksin tersebut setelah sempat memberhentikan pemberiannya. Frank Augstein via REUTERS
Laboratorium baru akan menjadi tambahan fasilitas di Porton Down yang disetujui pada bulan September, yang akan menggandakan pengujian klinis vaksin saat ini dari 700 sampel varian seminggu menjadi 1.500 pada Januari 2022 dengan biaya 19,7 juta poundsterling (Rp 392 miliar).
Tanggal penyelesaian laboratorium baru belum dikeluarkan oleh pemerintah.
Meningkatkan jumlah tes akan memungkinkan vaksin yang dirancang untuk memerangi mutasi spesifik Covid-19 untuk dikembangkan dengan cepat, kata Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris.
Ada kekhawatiran tentang vaksin corona yang tidak efektif terhadap varian baru Covid-19 yang dapat lebih menular dan lebih mematikan.
Sejak pandemi dimulai pada Maret 2020, virus corona penyebab Covid-19 dengan cepat mengembangkan beberapa mutasi yang mengkhawatirkan para ilmuwan, termasuk varian baru Covid-19 dari Kent, Afrika Selatan, India, dan Brasil.