Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kementerian Luar Negeri Kenalkan Indonesia Kini ke Diplomat Muda

Kementerian Luar Negeri mengadakan sebuah program fellowship dengan mengundang diplomat muda dari 10 negara untuk mengenal Indonesia kini.

21 Juli 2018 | 14.37 WIB

Kementerian Luar Negeri RI untuk pertama kali menyelenggarakan sebuah program fellowship Friends of Indonesia atau FOI yang menyasar diplomat-diplomat muda dari berbagai benua. Program ini untuk memperkenalkan Indonesia kini, Sabtu, 21 Juli 2018. Sumber: Dokumen Kementerian Luar Negeri RI
Perbesar
Kementerian Luar Negeri RI untuk pertama kali menyelenggarakan sebuah program fellowship Friends of Indonesia atau FOI yang menyasar diplomat-diplomat muda dari berbagai benua. Program ini untuk memperkenalkan Indonesia kini, Sabtu, 21 Juli 2018. Sumber: Dokumen Kementerian Luar Negeri RI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI untuk pertama kali menyelenggarakan sebuah program fellowship bernama Friends of Indonesia atau FOI yang menyasar diplomat-diplomat muda dari berbagai benua. Program ini ditujukan memberikan informasi mengenai perkembangan Indonesia, khususnya dari aspek ekonomi dan industri sehingga jika para diplomat-diplomat itu menjadi pemimpin, mereka bisa mengambil keputusan yang menguntungkan bagi Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Menurut Azis Nurwahyudi, Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, pada program FOI gelombang pertama ini, total ada 10 peserta dari 10 negara diantaranya dari Jepang, Myanmar, Nigeria dan Papua Nugini. Program ini berlangsung sejak 18 Juli 2018 sampai 27 Juli 2018 di tiga tempat berbeda, yakni Jakarta, Bandung dan Bali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Program ini untuk memperkenalkan Indonesia kini. Jika suatu hari mereka menjadi pemimpin, maka mereka sudah tahu Indonesia dan bisa mengambil keputusan yang menguntungkan Indonesia," kata Azis, Jumat malam, 20 Juli 2018.

Kementerian Luar Negeri RI untuk pertama kali menyelenggarakan sebuah program fellowship Friends of Indonesia atau FOI yang menyasar diplomat-diplomat muda dari berbagai benua. Program ini untuk memperkenalkan Indonesia kini, Sabtu, 21 Juli 2018. Sumber: Dokumen Kementerian Luar Negeri RI

Dalam program ini, para peserta diajak bertemu dengan sesama diplomat Indonesia yang masih sekolah dan bagaimana berinteraksi dengan media. Sedangkan program FOI di Bandung akan mengajak para peserta melihat industri C59, PT. Pindat, Museum KAA, PT. DI dan Biofarma. Adapun di Bali, peserta akan belajar tentang demokrasi Indonesia, mengunjungi Institut Perdamaian dan Demokrasi serta mempelajari budaya Indonesia, khususnya yang ada di Bali seperti tari kecak.

"Saya enggak kan keluarkan angka. Diplomasi itu tidak seperti jualan. Ini manfaatnya jangka panjang. Sekarang kita keluar biaya tiket dan lainnya, tetapi ketika mereka menjadi Direktur dan memiliki pilihan, mereka sudah mengenal Indonesia dan akan mempromosikan Indonesia ke negaranya," kata Azis saat disinggung soal besarnya biaya untuk penyelenggaraan program FOI ini.

Dia menekankan, Kementerian Luar Negeri harus membuat 'jembatan negara' sehingga muncul gagasan untuk mengundang para diplomat muda yang membidangi wilayah Asia untuk datang ke Indonesia dan memberikan mereka pengalaman melihat perkembangan Indonesia secara langsung.

"Beda kalau liat Indonesia dari dokumen dengan melihat langsung," kata Azis.

Pandangan Azis itu senada dengan pandangan Justin Ale, 29 tahun, Staf Protocol dari Kementerian Luar Negeri Papua Nugini. Ale mengatakan sebelum mengikuti program FOI, dia mengira ada konflik di Indonesia, namun setiba di Indonesia bayangan itu rupanya keliru.

"Ini pengalaman pertama saya ke Indonesia, sebuah negara yang bagus, masyarakatnya baik dan ramah, tidak seperti yang saya fikirkan sebelumnya. Ini suatu pengalaman yang bagus," ujarnya.

Melalui program dari Kementerian Luar Negeri RI ini Ale, berharap bisa mengenal banyak tentang Indonesia dan membangun hubungan bilateral yang lebih kuat dengan Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus