Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan bersembunyi di bunker usai melancarkan serangan ke Iran.
Ia dilaporkan bersembunyi bersama Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant. Bunker yang dijadikan tempat bersembunyi, dikabarkan berada di bawah tanah di markas besar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Israel meluncurkan serangan balasan terhadap Iran, beberapa ledakan terdengar di ibu kota Teheran pada Sabtu pagi, 26 Oktober 2024. Serangan ini mengakibatkan setidaknya lima ledakan terdengar di dekat ibu kota Iran, Teheran, menurut berbagai laporan di media sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Serangan Israel tersebut dilaporkan telah melumpuhkan produksi rudal balistik di Iran, menurut media portal berbasis di Amerika Serikat (AS), Axios, dengan mengutip sejumlah sumber pada Ahad 27 Oktober 2024.
Serangan balasan Israel terhadap Iran dikabarkan menonaktifkan komponen penting dari program rudal balistik Iran setelah Israel menyerang 12 "planetary mixer" yang digunakan untuk memproduksi bahan bakar roket padat untuk rudal balistik jarak jauh.
Menurut Axios, peralatan yang rusak adalah peralatan berteknologi tinggi yang tidak diproduksi di Iran, melainkan diduga dipesan dari luar negeri. Pemulihan peralatan tersebut dapat memakan waktu setidaknya satu tahun. Namun, sumber-sumber tersebut mencatat bahwa Iran masih memiliki persediaan rudal yang cukup besar.
Seorang pejabat senior AS mengonfirmasi laporan tersebut, menyatakan bahwa serangan tersebut melumpuhkan kemampuan produksi rudal Iran.
Dalam serangan Israel, Militer Iran menuding jet tempur Israel menggunakan wilayah udara Irak yang dikendalikan Amerika Serikat (AS) untuk meluncurkan rudal jarak jauh ke sejumlah situs militer Iran.
Dalam pernyataan lanjutan, Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran menyebutkan bahwa beberapa rudal jarak jauh dengan hulu ledak ringan ditembakkan dari sekitar 100 kilometer di luar perbatasan Iran.
Rudal-rudal ini ditujukan pada sistem radar di provinsi perbatasan Ilam dan Khuzestan, serta di sekitar ibu kota Iran, Teheran. Serangan dimulai sekitar Sabtu pukul 2.30 pagi waktu setempat.
Dengan sistem pertahanan udara, Iran berhasil mencegat banyak rudal Israel di dekat Teheran yang menghasilkan suara keras. Militer Iran mengatakan bahwa, meskipun sebagian besar rudal berhasil dicegat, beberapa di antaranya tetap menyebabkan kerusakan terbatas
YOLANDA AGNE | SITA PLANASARI | REUTERS
Pilihan editor: Diserang Drone Hizbullah, Netanyahu Minta Anggaran untuk Tingkatkan Keamanan Rumahnya