Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Berita Tempo Plus

KPK Malaysia Buru Jho Low dalam Skandal 1MDB

Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia atau Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC) terus memburu Low Taek Jho—dikenal sebagai Jho Low—dan Direktur SRC Internasional Nik Faisal Ariff Kamil Nik Othman Arif Kamil.

8 Juni 2018 | 00.00 WIB

Pengunjuk rasa  menyerukan agar Jho Low ditangkap, di Kuala Lumpur, Malaysia, 14 April 2018. (AP Photo/Sadiq Asyraf)
Perbesar
Pengunjuk rasa menyerukan agar Jho Low ditangkap, di Kuala Lumpur, Malaysia, 14 April 2018. (AP Photo/Sadiq Asyraf)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

KUALA LUMPUR – Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia atau Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC) terus memburu Low Taek Jho—dikenal sebagai Jho Low—dan Direktur SRC Internasional Nik Faisal Ariff Kamil Nik Othman Arif Kamil. Komisi antirasuah menilai kedua orang ini adalah tokoh lain yang penting dalam penyelidikan SRC International Sdn Bhd, bekas anak usaha dari 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

“MACC meminta dua individu itu menghubungi MACC untuk diperiksa terkait dengan penyelidikan SRC International dalam kasus 1MDB,” demikian pemberitahuan Komisi Antirasuah, kemarin. “Siapa saja yang memiliki informasi atau mengetahui keberadaan kedua orang tersebut, harap menghubungi penyidik atau kantor MACC terdekat.”

Nik Faisal Ariff Kamil, 47 tahun, adalah mantan Direktur SRC, sedangkan Low, 37 tahun, diidentifikasi sebagai “pengusaha”. Alamat terakhir Low diketahui di Tanjung Bungah Park, Penang. Adapun Nik Faisal di Jalan Tun Teja 35/16, Shah Alam, Selangor. Komisi Antikorupsi Malaysia terus mengembangkan penyelidikan SRC International. Penyelidikan itu terkait dengan dugaan aliran dana 42 juta ringgit (sekitar Rp 143 miliar) dari SRC International ke rekening mantan Perdana Menteri Najib Razak. SRC International merupakan anak usaha 1MDB yang dibentuk pada 2011 oleh pemerintahan Najib.

Sosok Low Taek Jho, pengusaha muda asal Malaysia, berada dalam skandal 1MDB setelah kapal pesiar mewah miliknya, “Equanimity” disita kepolisian Indonesia pada 28 Februari lalu di Teluk Benoa, Bali. Namun, jauh sebelum peristiwa ini, Jho Low sudah menjadi sorotan otoritas Malaysia dan Amerika Serikat dalam skandal 1MDB, yang juga menyeret nama Najib Razak. Jho Low bersama anak tiri Najib, Riza Aziz, disebut dalam gugatan perdata yang diajukan Departemen Kehakiman Amerika, dengan tuduhan penyalahgunaan dana US$ 4,5 miliar dalam kasus 1MDB.

Dalam kasus ini, pada Mei lalu, Kementerian Keuangan Malaysia telah meminta Dewan Pendapatan dan Pemerintahan di Kementerian Dalam Negeri menyelidiki Low dan keluarganya. Penyelidikan saat itu terkait dengan keberadaan Jho Low dalam skandal 1MDB.

Menteri Dalam Negeri Muhyiddin Yassin memastikan otoritas Malaysia terus bekerja keras menyelesaikan skandal 1 MDB. Otoritas Malaysia menyatakan memiliki informasi yang cukup bahwa Jho Low merupakan salah satu kriminal utama skandal 1MDB. Menteri Muhyiddin, dalam pertemuan bulanan di Kementerian, mengatakan beberapa orang bertanya mengapa Jho Low tidak ditangkap, padahal informasi telah terkumpul. “Saya katakan, sabar sedikit, tindakan tegas segera diambil untuk membawa Jho Low ke pengadilan.”

Adapun Jho Low saat ini tidak diketahui keberadaannya. Meski begitu, dalam wawancara dengan South China Morning Post beberapa waktu lalu, dia merasa menjadi korban perang politik Malaysia. Dia membantah melakukan hal yang ilegal. Keputusan bisnis oleh 1MDB dilakukan dan disetujui sesuai dengan kerangka kerja tata kelola perusahaan.

REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA | MALAYSIA KINI | THE STAR |SUKMA LOPPIES

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus