Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Krisis Listrik, Hari Kerja di Venezuela Hanya Senin-Selasa  

Presiden Venezuela memerintahkan hari kerja semua pegawai negeri hanya Senin dan Selasa. Itu merupakan salah satu cara menghemat listrik.

27 April 2016 | 10.08 WIB

Keramaian jalan di sekitar wilayah Petare, Ivan De La Vega seorang sarjana dan peneliti migrasi mengatakan, banyak imigran Kolumbia kembali ke negara asal mereka, akibat keruntuhan ekonomi Venezuela setelah Presiden Hugo Chavez, digantikan oleh Nicholas M
Perbesar
Keramaian jalan di sekitar wilayah Petare, Ivan De La Vega seorang sarjana dan peneliti migrasi mengatakan, banyak imigran Kolumbia kembali ke negara asal mereka, akibat keruntuhan ekonomi Venezuela setelah Presiden Hugo Chavez, digantikan oleh Nicholas M

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Caracas - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengeluarkan peraturan baru kepada semua pegawainya untuk bekerja hanya dua hari dalam seminggu.

Aturan baru ini dikeluarkan pada Selasa, 26 April 2016, dengan tujuan menghemat penggunaan listrik. Venezuela saat ini mengalami krisis listrik yang parah.

"Mulai besok, sedikitnya dalam dua minggu ini, hari libur bekerja untuk sektor publik berlaku setiap Rabu, Kamis, dan Jumat," kata Maduro melalui siaran televisi, seperti dilansir Reuters.

Sekitar 2,8 juta warga Venezuela bekerja sebagai pegawai negeri. Dengan aturan baru ini, hari kerja mereka untuk melayani publik hanya Senin dan Selasa. Meski hari kerja menjadi singkat, semua pegawai menerima gaji penuh seperti yang diterima selama ini.

Selain hari kerja hanya Senin dan Selasa, Maduro juga mengubah jam, sehingga siang lebih panjang sekitar setengah jam. Ia juga mendesak para perempuan mengurangi penggunaan alat pengering rambut dan memerintahkan pusat perbelanjaan menggunakan generator sendiri.

Krisis listrik dipicu menurunnya debit air di bendungan utama Venezuela, sehingga kondisi pembangkit listrik tenaga air di Guri mendekati level kritis. Bendungan ini menyediakan dua pertiga kebutuhan listrik nasional.

Kesulitan air dan listrik telah menambah penderitaan sekitar 30 juta penduduk Venezuela. Masalah ini menambah berat beban masyarakat yang kini dilanda resesi ekonomi yang berat. Kelangkaan bahan kebutuhan penduduk, mulai susu hingga obat-obatan, menyebabkan antrean panjang di sejumlah toko.

Kebijakan Maduro mengubah hari kerja mendapat kritik karena dianggap telah menurunkan produktivitas dan justru membuat boros penggunaan listrik. Pasalnya, orang-orang akan lebih banyak di rumah dan menggunakan peralatan listrik lebih banyak.

Seharusnya, ujar para pengkritik, Maduro memberantas korupsi, investasi yang tidak pas, inefisiensi, dan kegagalan mendiversifikasi penggunaan sumber-sumber energi.

REUTERS | MARIA RITA




Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maria Rita Hasugian

Maria Rita Hasugian

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus