Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Militer mendukung aksi ribuan massa menuntut Presiden Zimbabwe Robert Mugabe mengundurkan diri. Tuntutan massa tersebut disampaikan dalam aksi jalanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Unjuk rasa di Ibu Kota Harare pada Sabtu, 18 November 2017, menurut laporan media massa setempat, mendapatkan sokongan Angkatan Bersenjata yang menguasai pusat pemerintahan pada Rabu, 15 November 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemandangan Sabtu kemarin kontras dengan peristiwa 1980 lalu ketika Zimbabwe merdeka dari penjajahan Inggris.Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dan istrinya berada dalam tahanan tentara militer setelah malam terjadinya kerusuhan yang mencakup pengambilalihan televisi milik negara. AP
Saat itu, sekitar 200 ribu rakyat Zimbabwe menyambut gegap gempita Robert Mugabe dari pengasingan setelah memenangkan perang melawan minoritas kulit putih.
Sebaliknya, Sabtu kemarin, massa berteriak "Chiwenga, memimpin perang melawan Mugabe."
Chiwenga yang mereka teriakkan adalah Jenderal Constantino Chiwenga yang memperingatkan Mugabe bahwa militer akan melakukan intervensi sebelum mengambil alih kekuasaan.
Pada unjuk rasa tersebut, massa berusaha menuju Istana Negara namun pasukan pengawal presiden memblokade jalan menuju Istana.
Al Jazeera dalam laporannya menyebutkan, seorang jenderal berbicara kepada para demonstran agar pulang ke rumah masing-masing sebab tugas militer akan selesai.
"Operasi yang kita lakukan bersama masih dalam proses panjang," kata Mayor Jenderal Sibusiso Moyo kepada massa yang hadir.Militer Zimbabwe terlihat berada di dekat kendaraan lapis baja di pinggir jalanan Harare tengah, Zimbabwe, 16 November 2017. Tindakan niliter Zimbabwe guna memulihkan situasi Zimbabwe juga untuk menjamin keamanan dan kesejahteraan Presiden Republik Zimbabwe Robert Mugabe beserta keluarganya. REUTERS
"Kita tidak bisa pergi ke gunung dalam waktu sehari, tetapi melalui dukungan kalian kita telah menempuh jarak yang sangat jauh," ucapnya.
Massa sangat yakin keinginan mereka untuk menurunkan Mugabe akan segera terwujud.
Pada Rabu pekan ini, militer menguasai sejumlah fasilitas dan gedung pemerintah Zimbabwe, termasuk stasiun televisi. Militer juga menetapkan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, istri dan keluarganya menjadi tahanan rumah.