Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Misi PBB untuk Palestina Geram karena Barat Lamban Mencegah Pembantaian Gaza

Misi Pengamat Permanen Palestina untuk PBB "geram dengan "tiadanya tindakan dari komunitas internasional" terhadap meningkatnya kekerasan di Gaza

3 November 2023 | 14.38 WIB

Jenazah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia, terbaring di sebuah rumah sakit di Jalur Gaza utara, 31 Oktober 2023. REUTERS/Fadi Whadi
Perbesar
Jenazah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia, terbaring di sebuah rumah sakit di Jalur Gaza utara, 31 Oktober 2023. REUTERS/Fadi Whadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Misi Pengamat Permanen Palestina untuk PBB di Jenewa geram dengan “tiadanya tindakan dari komunitas internasional” terhadap meningkatnya kekerasan di Gaza sejak 7 Oktober.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Kami terkejut oleh lambannya komunitas internasional dalam menghadapi perang didasari hasutan ini," kata Dima Asfour, sekretaris pertama misi tersebut dalam konferensi pers di Jenewa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Asfour juga mengkritik sejumlah negara Barat yang mendukung Israel.

"Di Barat, secara umum, kami melihat pemerintah-pemerintah satu sama lain belomba menjadi siapa yang mau memberikan dukungan politik, militer, dan diplomatik paling banyak kepada Israel, ketika Israel terus melakukan pembersihan etnis rakyat Palestina seperti yang sudah dilakukannya sejak 1948," kata dia.

"Hukum internasional tegas-tegas menyebut adanya aturan yang dilanggar berat oleh Israel," kata dia.

Dia menilai kredibilitas aturan tersebut tergantung kepada bagaimana negara-negara menerapkannya dalam kondisi apa pun, bukan karena demi nyaman atau bermanfaat secara politik.

"Ini sungguh situasi yang berbahaya. Aturan-aturan itu membutuhkan kepemimpinan yang serius dan bertanggung jawab,” desaknya. “Tidak ada pejabat pemerintah yang tak ingin dimintai pertanggung jawaban dalam pembunuhan masal warga sipil Palestina."

Tentara Israel memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza sejak serangan udara tanpa henti menyusul serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.

Hampir 10.600 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk setidaknya 9.061 warga Palestina dan 1.538 warga Israel. Selain itu, pasokan bahan pokok bagi 2,3 juta penduduk di Gaza semakin menipis karena diblokade Israel.

ANADOLU

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus