Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Paus Fransiskus Izinkan Perempuan Kepalai Departemen Vatikan

Paus Fransiskus mengeluarkan konstitusi baru berisi setiap umat Katolik yang dibaptis, termasuk wanita, dapat mengepalai departemen Vatikan.

19 Maret 2022 | 21.45 WIB

Francesca Di Giovanni, yang disebut oleh Paus Fransiskus sebagai wanita pertama yang memegang jabatan tinggi di Sekretariat Negara Vatikan, berfoto di Vatikan, 23 Desember 2013.  Vatikan Media/Handout melalui REUTERS
Perbesar
Francesca Di Giovanni, yang disebut oleh Paus Fransiskus sebagai wanita pertama yang memegang jabatan tinggi di Sekretariat Negara Vatikan, berfoto di Vatikan, 23 Desember 2013. Vatikan Media/Handout melalui REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus mengeluarkan konstitusi baru untuk administrasi pusat Vatikan, dikenal sebagai Kuria, yang menyatakan bahwa setiap umat Katolik yang dibaptis, termasuk wanita, dapat mengepalai departemen Vatikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebagian besar departemen Vatikan dipimpin oleh pastur pria, biasanya kardinal. Konstitusi baru setebal 54 halaman, yang disebut Praedicate Evangelium (Mengkhotbahkan Injil), membutuhkan waktu lebih dari sembilan tahun untuk diselesaikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketentuan baru akan berlaku pada tanggal 5 Juni 2022, menggantikan ketentuan yang disahkan pada 1988 oleh Paus Yohanes Paulus II.

Salah satu bagian dari pembukaan konstitusi menyebutkan, "Paus, uskup dan menteri yang ditahbiskan bukan satu-satunya penginjil di Gereja," menambahkan bahwa pria dan wanita awam "harus memiliki peran pemerintah dan tanggung jawab".

Bagian prinsip konstitusi mengatakan "setiap anggota umat beriman dapat mengepalai dikasteri (departemen Kuria) atau organisme" jika Paus memutuskan siapa yang memenuhi syarat dan menunjuk mereka. Tidak ada pembedaan antara pria awam dan wanita awam.

Konstitusi 1988 menyatakan bahwa departemen harus dipimpin seorang kardinal atau uskup dan dibantu oleh seorang sekretaris, ahli, dan administrator.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada 2018, Paus mengungkapkan bahwa dia telah memilih seorang wanita untuk mengepalai departemen ekonomi Vatikan tetapi dia tidak dapat mengambil pekerjaan itu karena alasan pribadi.

Tahun lalu, Fransiskus untuk pertama kalinya mengangkat seorang wanita ke posisi nomor dua di pemerintahan Kota Vatikan, menjadikan Suster Raffaella Petrini sebagai wanita dengan peringkat tertinggi di negara bagian terkecil di dunia itu.

Juga tahun lalu, dia menunjuk Suster Alessandra Smerilli ke posisi sekretaris sementara kantor pengembangan Vatikan, yang menangani masalah keadilan dan perdamaian.

Selain itu, Fransiskus menunjuk Nathalie Becquart, anggota Xaviere Missionary Sisters, sebagai wakil sekretaris Sinode Para Uskup, sebuah departemen yang mempersiapkan pertemuan-pertemuan besar para uskup sedunia yang diadakan setiap beberapa tahun sekali.

Reuters

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus