Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kumpulan pria bersorban putih itu berduyun-duyun melangkah ke tempat pemungutan suara di Riyadh. Mereka antre, mencoblos secarik kertas di bilik suara, lalu keluar sesaat kemudian. Sebagian bersungut-sungut, sebagian lagi menyeringaikan senyum gembira. Pemandangan serupa bisa ditemukan di seantero Riyadh sejak matahari terbit hingga petang pada Kamis, 10 Februari lalu. Hari itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah modern negeri mereka, suatu pemilu dilangsungkan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo