Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bangkok - Peristiwa ledakan bom di Kuil Erawan, Bangkok, beberapa waktu lalu, mulai terkuak. Seorang tersangka yang ditangkap di Sa Kaew, yang berbatasan dengan Kamboja, mengaku dirinya hanyalah perakit bom. Sedangkan dalang insiden yang menewaskan 20 orang itu telah meninggalkan Thailand sehari sebelum kejadian.
Yusufu Mieraili, warga Cina asal Uyghur, hanya mengidentifikasi dalang itu sebagai Izaan. "Menurut Mieraili, Izaan memerintahkan operasi dengan menggunakan aplikasi WhatsApp," tulis situs berita Thailand, The Nation, Senin, 7 September 2015.
Menurut sumber yang dikutip media tersebut, Mieraili bersaksi bahwa Izaan meninggalkan Thailand melalui Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi pada 16 Agustus menuju Cina, lalu bertolak ke Bangladesh.
Izaan memerintahkan Mieraili; Adem Karadag, yang ditangkap di apartemen Nong Chok, pinggiran Bangkok; seorang pria berkemeja biru yang menjatuhkan bom di Dermaga Sathorn; pria berkaus kuning yang meninggalkan bom di Kuil Erawan; dan seorang warga asing yang belum teridentifikasi yang tinggal di sebuah kamar di Apartemen Minburi, tempat bahan-bahan peledak ditemukan.
Mieraili menyatakan Izaan menyuruhnya membeli bahan kimia pembuat bom lewat Internet. Lalu dia melapor kepada Izaan setelah berhasil membuat bom. Mieraili kemudian diperintahkan untuk membawa tas ransel berisi bom dan meninggalkannya di sebuah bangku di dekat kanal Phadhung Krungkasem, dekat stasiun kereta Hua Lampong.
Mieraili menyatakan pria dengan kaus kuning lalu menukarkan ranselnya dengan ransel yang berisi bom. Namun, Mieraili mengaku tidak bertemu langsung dengan si pria berkaus kuning.
Izaan juga memerintahkannya membuat klip video tentang serangan bom tersebut, tapi Mieraili tidak berani dan takut tertangkap. Dia diserahkan tentara kepada Kepolisian Metropolitan Bangkok kemarin.
Pengakuan Mieraili ini sesuai dengan hasil rekaman kamera keamanan di Distrik Min Buri, yang memperlihatkan dia membeli bahan kimia dari toko-toko di sana pada 21 Juli dan 12 Agustus. Mieraili juga tampak berada di lokasi ledakan di Distrik Ratchaprasong pada 17 Agustus bersama pria berkaus kuning.
THE NATION | THE BANGKOK POST | NATALIA SANTI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini