Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
IDUL Adha, Selasa pekan lalu, tak lagi istimewa bagi Khaled Muar, penduduk Raqqa, kota di sebelah utara Suriah. Hari raya kurban yang seharusnya membawa kegembiraan bagi umat Islam ini justru membuat pusing pria paruh baya itu. "Bagaimana kami bisa berkurban jika kami adalah kurbannya?" katanya. Dia sedih karena enam anaknya tak bisa menikmati bulgur, sejenis sereal yang terdiri atas campuran beberapa jenis gandum. "Hari raya apa? Semoga Tuhan segera membebaskan kami semua dari perang ini."
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo