Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Perusahaan Besar Korea Selatan Ikut Presiden Moon ke Korea Utara

Sejumlah pemimpin perusahaan raksasa Korea Selatan akan bergabung dengan Presiden Moon Jae-in dalam kunjungan ke Korea Utara.

17 September 2018 | 13.00 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un berpelukan dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dalam pertemuan di desa gencatan senjata Panmunjom, Korea Utara, 26 Mei 2018. Ini merupakan pertemuan Moon dan Kim sejak KTT Antar-Korea pada 27 April 2018. The Presidential Blue House/Handout via REUTERS
Perbesar
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un berpelukan dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dalam pertemuan di desa gencatan senjata Panmunjom, Korea Utara, 26 Mei 2018. Ini merupakan pertemuan Moon dan Kim sejak KTT Antar-Korea pada 27 April 2018. The Presidential Blue House/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pemimpin perusahaan raksasa Korea Selatan akan bergabung dengan Presiden Moon Jae-in dalam kunjungan ke Korea Utara, sebagai bagian dari delegasi bisnis yang terdiri dari 52 orang.

Dilaporkan The Investor, 17 September 2018, tiga pemimpin perusahaan raksasa Korea Selatan, yakni Samsung, SK Group dan LG akan bergabung dengan kunjungan Presiden Moon Jae-in ke Pyongyang pekan ini.

Baca: Warga Korea Utara-Korea Selatan Kini Dapat Berkomunikasi 24 Jam

Daftar delegasi bisnis termasuk Wakil Ketua Samsung Electronics Lee Jae-yong, Ketua SK Group Chey Tae-won dan Ketua LG Group Koo Kwang-mo. Semuanya memiliki otoritas mutlak untuk membuat keputusan investasi untuk kelompok masing-masing.

Ini adalah pertama kalinya bagi delegasi Samsung, sebagai perusahaan raksasa Korea Selatan, berkunjung ke Korea Utara.

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, tertawa bersama dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, saat acara makan malam di Rumah Perdamaian di desa Panmunjom di zona gencatan senjata, 27 April 2018. Pertemuan ini dimaksudkan untuk mengakhiri konflik antar kedua negara dan mengurangi ketegangan akan proram nuklir Korea Utara. Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters

Chung Eui-sun, wakil ketua eksekutif dan pewaris Hyundai Motor Group menolak undangan, karena ada pertemuan yang dijadwalkan dengan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross dan pertemuan bisnis lainnya. Namun Kim Yong-hwan, wakil ketua Hyundai Motor Group, akan bergabung dengan delegasi.

"Seperti diketahui semua, (mantan) kepala empat perusahaan bergabung dengan kunjungan Pyongyang pada 2000 dan 2007," kata Im Jong-seok, ketua sekretaris kepresidenan selama briefing.

"Saya pikir ekonomi bisa membawa kedamaian lebih lanjut setelah denuklirisasi berjalan lancar, bisnis telah mempersiapkan banyak untuk ini, dan para pemimpin perusahaan besar telah mengunjungi Pyongyang selama dua pertemuan terakhir," kata Im Jong-seok.

Baca: Lagu Bengawan Solo Mendadak Viral di Korea Selatan, Ini Pemicunya

Lee Byung-tae, seorang profesor manajemen bisnis di Korea Advanced Institute of Science and Technology, mencatat ini adalah pendekatan yang bijaksana dalam hal kerjasama ekonomi di luar situasi lainnya.

"Pemerintah saat ini cenderung mengerahkan semua upaya untuk mencapai tujuan politiknya ... dengan sanksi Korea Utara yang masih berlaku, dan tanpa tinjauan hukum, tidak ada ruang bagi perusahaan untuk bertindak," kata profesor Lee.

Kereta api dari Korea Utara tiba ketika orang Korea Selatan melambaikan 'Bendera Reunifikasi' di stasiun kereta Jejin dekat Zona Demiliterisasi (DMZ) di Goseong, timur Seoul, 17 Mei 2007. Dua kereta dari Utara dan Selatan Korea menyeberangi perbatasan untuk pertama kalinya setelah terputusa pasca perang 1950-1953.[REUTERS/Jung Yeon-Je/Pool]

Pertemuan Korea Selatan dan Korea Utara mendatang tidak hanya seputar denuklirisasi, tetapi juga visi bersama dalam membangun peta ekonomi baru untuk Semenanjung Korea, menurut pemerintah Korea Selatan.

Sementara selama kunjungan, para pemimpin bisnis Korea Selatan dapat bergabung dalam tur fasilitas industri utama di Korea Utara.

Karena sanksi internasional di Korea Utara, perusahaan Korea Selatan menarik operasional mereka dari Korea Utara pada 2010.

Samsung sebelumnya mengoperasikan proyek pemrosesan untuk TV, telepon, dan tekstil di Pyongyang, dari tahun 1999 hingga 2010. LG juga telah mengoperasikan proyek perakitan untuk TV di Utara dari tahun 1996 hingga 2009.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tertawa saat mengunjungi Pabrik Trolley Bus Pyongyang dan Pabrik Perbaikan Bus di Pyongyang, Korea Utara, 4 Agustus 2018. KCNA/ via REUTERS

Delegasi bisnis lainnya dari KTT 2018 meliputi Choi Jeong-woo (ketua Posco), CEO SoCar Lee Jae-woong, Shin Han-yong (ketua Asosiasi Perusahaan Kompleks Industri Kaesong), Oh Young-sik (presiden Korea Railroad Corporation), Ahn Young-bae (presiden Organisasi Pariwisata Korea), Kim Jong-gap (presiden Korea Electric Power Corporation) dan Lee Dong-geol (ketua Bank Pembangunan Korea).

Baca: Korea Utara Membuka Diri, Kim Jong Un Genjot Pembangunan Daerah

Dilansir dari United Press International, delegasi bisnis ini akan menjadi bagian dari delegasi Korea Selatan yang berjumlah 200 orang yang akan menemani Moon Jae-in.

Delegasi perusahaan ini adalah bagian dari kerjasama ekonomi masa depan antara dua Korea, yang salah satunya menghubungkan kembali jalur kereta api antara Korea Utara dan Korea Selatan, serta pembukaan kantor penghubung minggu ini di kota perbatasan Kaesong untuk memfasilitasi komunikasi lintas batas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus