Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

PM Pakistan Janjikan Berangus Ancaman Teror ala Bacha Khan  

Serangan dilakukan menjelang acara peringatan ulang tahun

tokoh kemerdekaan suku Pashtun.

21 Januari 2016 | 13.16 WIB

Seorang dosen yang berjalan dengan menggunakan tongkat, dievakuasi oleh petugas usai terjadinya serangan di Universitas Bacha Khan di Charsadda, Pakistan, 20 Januari 2016. Menurut saksi, kelompok militan bersenjata yang berjumlah sedikirnya 3 orang, telah
Perbesar
Seorang dosen yang berjalan dengan menggunakan tongkat, dievakuasi oleh petugas usai terjadinya serangan di Universitas Bacha Khan di Charsadda, Pakistan, 20 Januari 2016. Menurut saksi, kelompok militan bersenjata yang berjumlah sedikirnya 3 orang, telah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif menyatakan pemerintah bertanggung jawab atas penyerangan di Universitas Bacha Khan yang menewaskan 20 orang. Pemerintahan Nawaz berjanji melenyapkan ancaman teror serupa di negara tersebut. 

"Kami bertekad dan berkomitmen untuk melenyapkan ancaman terorisme dari tanah air kami," kata Sharif, seusai serangan Rabu seperti yang dilansir Reuters, Rabu, 20 Januari 2016.

Empat orang bersenjata menerobos masuk Universitas Bacha Khan. Mereka menyerang sejumlah orang di kampus yang akan menjadi tuan rumah resital puisi pada Rabu sore. Acara tersebut merupakan bagian dari peringatan ulang tahun kematian Khan Abdul Ghaffar Khan, aktivis kemerdekaan populer etnis Pashtun. 

Wakil Rektor Bacha Khan Fazal Rahim mengatakan universitasnya mendidik lebih dari 3 ribu mahasiswa. Menjelang acara resital puisi, kampus menerima tambahan 600 pengunjung. Serangan ini mengakibatkan 20 orang tewas dan 134 orang lainnya luka-luka. Mereka terdiri atas mahasiswa, guru, dan petugas keamanan. 

Semula komandan senior Taliban Pakistan, Umar Mansur, mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa itu. Dalam serangan di Universitas Bacha Khan, Charsadda melibatkan empat anak buahnya. Dia mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa serangan menargetkan universitas karena itu lembaga pemerintah yang didukung militer. 

Namun juru bicara resmi Taliban, Muhammad Khorasani, mengeluarkan pernyataan tertulis yang menyebut serangan itu tidak Islami. "Kami menganggap pemuda yang belajar di lembaga-lembaga nonmiliter sebagai pembangun masa depan bangsa, dan kami menempatkan keselamatan mereka sebagai bagian dari tugas kami," katanya.

DANANG FIRMANTO


 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Purwanto

Purwanto

Kontributor Tempo, menulis isu-isu lingkungan, transportasi berkelanjutan, dan sesekali ulasan musik.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus