Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Alexandr Khinstein, anggota senior di parlemen Rusia, pada Senin, 29 April 2024, mengungkap penolakannya terhadap orientasi seksual menyimpang pejabat negara dengan tujuan melindungi nilai-nilai tradisional. Ucapan Khinstein itu menyindir skandal politikus penyuka sesama jenis yang mengguncang wilayah Samara dan sekarang sedang diperiksa pihak berwenang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Khinstein, homoseksualitas harus dilarang di institusi-institusi yang berkenaan dengan anak-anak dan remaja. Dia pun mengutuk serangkaian skandal gay yang melibatkan pejabat di wilayah Samara, yang tampaknya menjunjung tinggi nilai-nilai non-tradisional terkait seksualitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Saya tidak melihat ada hal yang tercela terkait itu (larangan gay). Melindungi nilai-nilai tradisional keluarga adalah suatu prinsip kebijakan negara, dan perhatian khusus harus diberikan mereka yang terlibat dibidang pendidikan. Kita tidak sedang membicarakan segelintir kasus tertentu, namun ini soal sebuah sistem yang mengupayakan lobi gay menyusup ke lingkungan pendidikan untuk mempengaruhi anak-anak,” kata Khinstein.
Salah satu kasus paling kontroversi yakni kasus yang melibatkan politikus muda Denis Leontovich, yang secara terbuka membuka orientasi seksualnya yang seorang homoseksual. Dia bahkan secara blak-blakan mengunggah foto-foto berbau homoseksualnya di media sosialnya.
Skandal lainnya adalah kasus yang melibatkan mantan pejabat daerah di kementerian kebijakan pemuda, Sergey Burtsev. Dia dituduh menghabiskan waktu sepekan disebuah kamar hotel bersama seorang anak buahnya yang laki-laki. Burtsev menyangkal tuduhan itu, namun tak lama dia segera mengundurkan diri.
Pada tahun lalu, Rusia melarang unjuk rasa perihal LGBT. Siapapun yang ada sangkut-pautnya dengan tindakan membela kaum LGBT, bisa terancam hukuman penjara hingga 10 tahun. Namun aturan hukum itu, tidak menyasar pelaku orientasi seksual minoritas.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: AS Prihatin Presiden Burundi Izinkan Warganya Lempari Kaum Gay
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini