Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Putin Marah, Perintahkan Warga Rusia di Luar Negeri Pulang  

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan semua pejabat Rusia membawa pulang orang-orang tercinta mereka ke tanah airnya.

12 Oktober 2016 | 18.02 WIB

Foto asli Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang bertemu disela-sela KTT G20 di Hangzhou, Cina, 5 September 2016. boredpanda.com
Perbesar
Foto asli Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang bertemu disela-sela KTT G20 di Hangzhou, Cina, 5 September 2016. boredpanda.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Moskow - Rusia memerintahkan semua pejabatnya memulangkan anggota keluarga yang saat ini berada di luar negeri. Perintah ini dipicu ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat yang semakin panas sehingga berpotensi pecahnya perang global. 

Seorang pejabat top Rusia mengutip perintah Presiden Vladimir Putin agar seluruh pejabat Rusia membawa pulang orang-orang tercinta mereka secepatnya.

Baca: 
Cina Bangun Reaktor Nuklir Mini di Laut Cina Selatan
WikiLeaks: Hillary Sebut Saudi dan Qatar Biayai ISIS
Presiden Duterte Kunjungi Cina Bawa 250 Pengusaha

Peringatan ini muncul setelah Putin membatalkan rencananya berkunjung ke Prancis untuk meresmikan pusat spiritual di Gereja Ortodoks Rusia di dekat Menara Eiffel. Putin marah setelah Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan pasukan Suriah melakukan kejahatan perang di Aleppo dengan dukungan pasukan udara Rusia. 

Sebelumnya, di Dewan Keamanan PBB, Prancis, sekutu Amerika Serikat, mengajukan draf resolusi untuk menghukum Rusia sebagai penjahat perang di Suriah. Mengutip Daily Mail, 12 Oktober 2016, Rusia memerintahkan semua pejabat dan staf pada semua level untuk mengeluarkan anak-anak mereka dari sekolah-sekolah asing secepatnya. 

Belum ada penjelasan resmi tentang alasan Putin memerintahkan warga Rusia di luar negeri pulang. Namun, menurut analis politik Rusia, Stanislav Belkovsky, perintah itu bermakna sebagai langkah untuk persiapan perang besar. "Ini semua sebagai langkah mempersiapkan para elite untuk perang besar," kata Belkovsky kepada Daily Star

Hubungan Rusia dan Amerika Serikat saat ini mengalami titik terburuk sejak Perang Dingin setelah keduanya melibatkan diri dalam konflik bersenjata di Rusia. Dalam perang di Suriah, Rusia mendukung pasukan pemerintah Suriah dan Amerika Serikat mendukung pemberontak anti-Presiden Suriah Bashar al-Assad. 

Mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev mengingatkan dunia saat ini dalam titik berbahaya, dipicu permusuhan Rusia dan Amerika Serikat dalam perang di Suriah. 

DAILY MAIL | MARIA RITA 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maria Rita Hasugian

Maria Rita Hasugian

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus