Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Afaf Ibrahim Fanous, warga Kristen Koptik, berjalan lesu melewati bekas rumah kakaknya, Rabu pekan lalu. Dinding menghitam bekas kebakaran, sisa pintu hangus, dan lubang besar menganga di kamar mandi. Debu tebal dan sarang laba-laba menghiasi rumah yang sebulan lalu dilanda kebakaran dan penjarahan—saat bentrokan muslim-Kristen di pedesaan lembah Sungai Nil—itu. Tangisnya pecah ketika ia naik ke balkon di lantai tiga, menyaksikan ratusan rumah lain juga porak-poranda.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo