Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Sepanjang Invasi, Rusia Telah Tembakkan 7.400 rudal, 3.700 Drone Shahed

Rusia luncurkan sekitar 7.400 rudal dan 3.700 drone Shahed ke Ukraina selama invasi 22 bulan, menggambarkan besarnya skala serangan udara Moskow.

21 Desember 2023 | 21.02 WIB

Petugas bekerja di lokasi gedung apartemen yang rusak akibat serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, 13 Desember 2023. REUTERS/Gleb Garanich
Perbesar
Petugas bekerja di lokasi gedung apartemen yang rusak akibat serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, 13 Desember 2023. REUTERS/Gleb Garanich

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia telah meluncurkan sekitar 7.400 rudal dan 3.700 drone serang Shahed ke sasaran-sasaran di Ukraina selama invasi 22 bulan, kata Kyiv, Kamis, 21 Desember 2023, yang menggambarkan besarnya skala serangan udara Moskow.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Pertahanan udara Ukraina mampu menembak jatuh 1.600 rudal dan 2.900 drone, kata juru bicara angkatan udara Yuriy Ihnat dalam komentar yang disiarkan televisi. “Kami dihadapkan dengan agresor yang sangat besar, dan kami melawan,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mengatakan tingkat jatuhnya rudal yang lebih rendah disebabkan oleh penggunaan rudal balistik supersonik, yang jauh lebih sulit untuk dihantam, serta fakta bahwa Barat memasok Ukraina dengan sistem pertahanan udara Patriot yang canggih hingga masa perang.

Ukraina telah menerima sistem pertahanan udara canggih, termasuk beberapa Patriot, dari sekutu Barat selama invasi Rusia, sehingga memungkinkan Ukraina untuk menembak jatuh lebih banyak rudal.

Sementara itu, drone Shahed buatan Iran yang diproduksi dengan harga murah, yang dikenal di Ukraina karena mesin bensinnya yang berisik, semakin sering digunakan dalam serangan udara Rusia terhadap infrastruktur Ukraina yang jauh di belakang garis depan perang di timur dan selatan negara itu.

“Sepuluh hingga 15 wilayah terlibat dalam penembakan drone Shahed setiap malam,” kata Ihnat.

Rusia mengatakan pihaknya hanya menembak sasaran militer meskipun Moskow juga mengakui menargetkan infrastruktur energi Ukraina. Rusia mengatakan pihaknya tidak menargetkan warga sipil, meskipun ribuan warga sipil tewas dalam perang tersebut.

Rusia mulai meluncurkan drone tersebut ke fasilitas infrastruktur pada September 2022. Drone tersebut awalnya membingungkan pertahanan udara Ukraina, karena drone tersebut lebih sulit dideteksi oleh radar pertahanan udara standar dibandingkan rudal, sehingga memaksa Kyiv untuk beradaptasi.

Penggunaan drone dalam serangan massal kemudian menciptakan dilema bagi Ukraina karena biaya produksinya yang sangat murah sehingga tidak efektif untuk menjatuhkannya dengan rudal pertahanan udara yang mahal.

Ukraina sekarang menggunakan kendaraan dengan senapan mesin terpasang untuk menembak jatuh drone.

“Kami menembaki mereka dengan segala yang kami bisa temukan, dengan pistol, senapan mesin ringan,” kata Ihnat, mengingat upaya awal untuk menjatuhkan drone tersebut. "Yah, itupun sudah jelas bahwa targetnya tidak sederhana, banyak komplikasi, kesalahan. Perlu persiapan."

Media dan analis Barat telah menghasilkan bukti, termasuk citra satelit, bahwa Rusia mendirikan fasilitas produksi Shahed sendiri.

REUTERS

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus