Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Manchester - Setelah teror bom Manchetser pada Senin malam, 22 Mei 2017 waktu Manchester, pemerintah Inggris mengerahkan pasukan militer untuk menjaga sejumlah lokasi vital dan obyek wisata seputar London, termasuk menjaga Istana Buckingham
"Menyusul serangan teror bom Manchester, militer akan mengawal kawasan kunci, termasuk Istana Buckingham, Downing Street, kantor kedutaan dan Istana Westminster," demikian menurut keterangan Scotland Yard, markas Kepolisian Metropolitan London.
Baca juga: Ini 4 Hal Tentang Salman Abedi, Pelaku Teror Manchester
Kementerian Dalam negeri Inggris mengatakan telah mengerahkan 3.800 tentara untuk disiagakan di seluruh negeri dalam beberapa hari ke depan. Pengerahan pasukan militer ini dianggap penting mengingat ancaman teror bom Manchetser sangat mungkin terjadi setelah 22 orang tewas dan 119 lainnya luka-lukan akibat ledakan bom Manchester pada akhir konser penyanyi Amerika Serikat kelahiran Boca Raton, Florida, Ariana Grande.
Sejauh ini, tulis Mirror, sebanyak 11 korban teror bom Manchester berhasil diidentifikasi termasuk pasangan muda asal Polandia dan dua orang ibu yang menjemput dua anak perempuan mereka yang menonton konser, serta seorang fans Ariana yang berusia delapan tahun.
Simak pula: Kronologi Teror Manchester
Menurut keterangan petugas keamanan kepada media, pelaku teror bom Manchester adalah Salman Ramadan Abedi, 22 tahun. Dia direkrut oleh Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS untuk membangun jaringan teror.
MIRROR | CHOIRUL AMINUDDIN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini