Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Trinidad dan Tobago Larang Pesta Pulau Seks, Ancam Deportasi

Otoritas Trinidad dan Tobago mengawasi bandara dan pulau di sekitar kawasan Karibia untuk menutup acara festival seks.

13 Desember 2018 | 19.29 WIB

Undangan pesta seks di sebuah pulau di kawasan Karibia. Trinidad Express
Perbesar
Undangan pesta seks di sebuah pulau di kawasan Karibia. Trinidad Express

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Trinidad – Otoritas Trinidad dan Tobago bertekad menutup festival seks, yang bakal digelar di sebuah pulau pribadi di kawasan kepulauan Karibia pada Jumat, 14 Desember 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca:

 

Otoritas juga mengancam bakal memulangkan sekitar 50 orang lelaki peserta, yang telah membayar sekitar 4.600 pound atau sekitar Rp85 juta untuk tiket vakansi empat malam itu.

Para peserta dijanjikan minuman alkohol, obat-obatan terlarang, dan seks tidak terbatas dengan sekitar 100 pekerja seks komersial.

“Saya telah meminta petugas keamanan dan imigrasi untuk memonitor acara ini. Petugas jug agar menjelaskan acara itu ilegal dan tidak akan ditoleransi oleh Trinidad dan Tobago,” kata Stuart Young, yang merupakan menteri Keamanan Nasional Trinidad and Tobago, seperti dilansir Sputnik News mengutip Daily Mail pada Kamis, 13 Desember 2018 waktu setempat.

 

Video:

 

Young mengatakan bisnis pelacuran dan obat-obatan terlarang merupakan bisnis ilegal di negara ini.

Petugas mendapat perintah agar segera mendeportasi setiap lelaki yang kedapatan tiba di Bandara Internasional Piarco. Saat ini, para petugas telah berjaga di sekitar pulau dan juga di bandara untuk memastikan acara ini tidak berlangsung.

Komisaris Polisi, Gary Griffith, menegaskan otoritas tidak pernah memberi izin untuk pelaksanaan acara ini. Dia mengatakan acara itu tidak bakal bisa berlangsung di negara ini.

 

Baca:

 

Acara serupa dengan tema vakansi pulau seks direncakan bakal digelar di sebuah pulau pribadi di sekitar Cartagena, Colombia. Namun, acara itu batal karena mendapat protes keras dari publik dan diblokir pemerintah.

Media Fox melansir otoritas mengatakan tidak ada pulau seks di kawasan laut Trinidad dan Tobago. Namun, perwakilan panitia mengklaim acara akan tetap digelar. “Tidak ada pejabat pemerintah yang bakal bicara ke media dengan mengatakan mereka membuka pulau seks,” kata perwakilan panitia kepada media setempat seperti dilansir Fox News.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus