Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa pada Senin, 15 Juni 2020 memimpin doa bersama seluruh negeri memohon perlindungan dari wabah virus corona yang telah menewaskan ribuan orang di dunia. Di Zimbabwe, ada 383 kasus Covid-19 atau virus corona, 4 meninggal dan 54 pasien berhasil sembuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Maafkan mereka yang menyembah berhala dan tuhan-tuhan palsu. Maafkan atas segala kebejatan moral dan dosa yang kami semua lakukan. Maafkan atas segala ketidak adilan yang kami lakukan atau korupsi yang membuat masyarakat miskin menderita atau rakyat tak berdosa meninggal,” kata Mnangagwa dalam doa bersama, yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi ZBC dan media sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembeli memeriksa karung berisi tembakau dalam Pasar Tembakau Internasional di Harare, Zimbabwe, Rabu, 29 April 2020. Pasar Tembakau Internasional akhirnya digelar setelah ditunda lebih dari satu bulan akibat wabah virus Corona. REUTERS/Philimon Bulawayo
Situs aa.com.tr mewartakan doa bersama dilakukan di Istana Negara di Ibu Kota Harare. Dalam acara itu, juga dibacakan doa-doa dari Injil mengenai tobat dan pengampunan. Sebelumnya pada akhir pekan lalu Presiden Mnangagwa mendesak seluruh masyarakat Zimbabwe agar bersatu, berdoa, berpuasa dan melakukan langkah - langkah pencegahan yang diperlukan untuk menghindari penyebaran virus corona.
Menjelang doa bersama, masyarakat Zimbabwe mengutarakan kekecewaan terhadap pemerintahan Mnangagwa karena banyaknya korupsi, penjarahan dan dugaan pelanggaran HAM, termasuk penculikan dan penyiksaan. Keamanan diperketat menjelang dilakukan doa bersama. Tentara dan polisi membalikkan arah para pengendara motor yang ingin menutup jalan dan meminta mereka untuk pulang ke rumah berpuasa dan berdoa.
Doa bersama yang dipimpin oleh Presiden Mnangagwa juga dihadiri oleh pemuka agama Islam, Hindu, komunitas Yahudi dan umat kristen.