Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Vladimir Putin mengatakan insinyur Rusia sedang mengembangkan rudal yang tidak bisa dicegat oleh sistem pertahanan udara manapun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami akan bekerja pada jenis sistem serangan senjata yang pasti akan melewati pertahanan rudal balistik," kata Presiden Rusia mengatakan kepada koresponden RT Arab pada hari Jumat. "Kami akan melakukannya, ini sudah jelas sekarang."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rudal balistik Bulava yang diluncurkan dari kapal selam.[Russian Ministry of Defense/RT.com]
Putin menjelaskan bahwa sistem anti-rudal yang ada di negara lain dirancang untuk menembakkan proyektil musuh yang mengikuti lintasan balistik. Tetapi, kata Putin, Rusia telah melakukan yang terbaik dengan selangkah lebih maju dari saingan terdekatnya.
"Kami akan bekerja pada sistem serangan rudal seperti itu yang pasti akan mengatasi sistem pertahanan rudal. Kami akan melakukannya, sekarang sudah jelas, karena sistem pertahanan rudal ditujukan terhadap rudal balistik yang terbang di lintasan balistik, sementara kami telah memperbaikinya beberapa kali dan, terlebih lagi, telah menciptakan senjata lain, yang tidak dimiliki siapapun di dunia," kata Putin kepada Al Arabiya, Sky Nws Arabia, dan RT Arab, seperti dikutip dari Sputnik.
Putin telah meluncurkan serangkaian sistem senjata futuristik tahun lalu. Di antara hal-hal baru adalah dua proyektil hipersonik yang menarik perhatian dunia. Salah satu senjata yang digadang Vladimir Putin adalah Avangard (Vanguard), glider yang sangat bermanuver yang dipasang pada rudal balistik yang diluncurkan silo.