Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Horor, atau harapan. Setelah melalui sekian ratus tahun, apalagi setelah melintasi abad ke-20, manusia memang bisa kecewa kepada optimismenya sendiri, dan menjadi lebih arif karena kekecewaan itu. Pernah ada masanya ia menyangka bahwa akan ada petunjuk yang konsisten dan bisa dipercaya dalam perjalanannya menempuh waktu—seperti para pelaut berpedoman pada komposisi bintang dalam gelap. Orang Eropa menyebut masa optimisme itu, seperti tecermin dalam dunia sastra dan pemikiran di abad ke-18, "Pencerahan": manusia tidak lagi dipermainkan oleh takhayul, sebab ia telah membebaskan akal budi atau nalar.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo