Dpr kurang diperhatikan: perlu koreksi diri

Wawancara TVRI dengan Wakil Ketua DPR/MPR Saiful Sulun benar-benar menghentakkan kesadaran kita semua. Ini baru pertama kalinya terjadi di Indonesia. Sosok kokoh Dewan Perwakilan Rakyat yang sangat dihormati dan disegani di negara mana pun mengungkapkan keberadaan dan fungsinya kepada khalayak yang diwakilinya. Dewan Perwakilan Rakyat bagaikan anak perawan yang lagi "rusuh" karena luput dari perhatian lawan jenisnya. Kita semua perlu merasa prihatin akan nasib DPR kita. Sebagai sesuatu yang terbesar, DPR kurang diminati untuk diperhatikan orang lain. Hal ini sangat menyakitkan bagi DPR dan menyedihkan bagi rakyat yang diwakilinya. DPR harus berjiwa besar, bukan hanya tempat orang-orang besar saja. Perlu koreksi diri dan mawas diri. Salah jika DPR menyalahkan pers yang kurang meliput kegiatan rumah tangganya. Bagi pers hal-hal yang menariklah dan menarik hati pembacanya yang harus diliput. Apa artinya berita jika tidak dibaca. Jika dirunut lebih teliti akan jelas terlihat bahwa pokok persoalannya akan kembali ke DPR juga. Sebagai bangsa Indonesia, tanpa tedeng aling, saya amat kecewa dengan wakil rakyat saya. Saya akui dengan jujur bahwa saya sama sekali tak berminat membaca tentang apa yang berbau DPR. Padahal, hampir tiap minggu saya membaca TEMPO, tapi berita tentang DPR sering terlewatkan. Mungkin saya apatis terhadap DPR. SYAFRIL V. Jalan Hang Tuah Ujung No. 99 RT II/VI Kulim Pekanbaru