Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ORANG Indonesia paling senang dengan upacara. Ritual-ritual diselenggarakan hampir tiap hari, dari rumah-rumah, tingkat kampung, hingga provinsi dan negara. Tujuannya macam-macam, dari sekadar memohon berkah keselamatan dari Yang Mahakuasa sampai ritual politik untuk menjadi penguasa. Upacaranya macam-macam, dari ritual gunting rambut sampai upacara gunting pita peresmian megaproyek. Orang juga senang bikin peringatan hari yang dianggap penting. Ada hari anak, hari ibu, hari cinta, hari jadi, dan hari-hari yang lain. Pendek kata, tiada hari tanpa hari pemborosan dan upacara. Pekan lalu di Istana Negara dideklarasikan ritual baru tingkat nasional. Di tengah ketegangan internasional akibat krisis Irak dan masih semrawutnya situasi negeri sendiri, Presiden Megawati Soekarnoputri mencanangkan Hari Musik Nasional. Ritual baru yang digelar bersama artis-artis musik itu lalu terasa seperti seuntai senyum di kulum di tengah keprihatinan. Kurang pas! Hari Musik Nasional? Apa sih musik nasional itu?
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo