Kegelapan Bernama Chernobyl

Seekor burung tiba-tiba saja jatuh ke permukaan bumi. Tewas begitu saja.
Sementara anak-anak sekolah tertawa riang, para ibu berbelanja seperti biasa, ada dua kalangan dari struktur piramida teratas Uni Soviet yang menyembunyikan kegelisahan. Kelak kasak kusuk itu diketahui disebabkan terjadinya bencana terbesar dalam sejarah: yakni kecelakaan reaktor nuklir Chernobyl.

Mini seri yang diangkat dari kisah nyata ini dimulai dengan adegan seorang lelaki yang tampak pucat dan lelah ( yang kelak kita kenal sebagai Valery Legasov) memutuskan untuk menggantung dirinya. Beberapa saat kemudian, kilas balik dimulai dari detik-detik pada tanggal 26 April 1986 yang nahas ketika reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang terletak di dekat Pripyat, Ukraina, meledak. Victor Bryukhanov, Anatoly Dyatlov dan Nikolai Famin yang sama-sama terkejut mendengar ledakan tersebut.

Pada saat itu, tak ada seorang pun yang menganggap ledakan itu sebegitu berbahaya yang bakal memakan begitu banyak korban dalam sejarah. Sementara para ilmuwan masih mencari tahu bagaimana mengatasi kebocoran dan yang sudah pasti bebahaya bagi siapapun yang menetap di Ukraina dan Bellarusa, pimpinan Uni Soviet saat itu Mikhail Gorbachev (David Dencik) menugaskan Wakil Perdana Menteri Boris Shcherbina (Stellan Skarsgard) untuk mengunjungi Pripyat bersama ahli fisika terkemuka Valry Legasov (Jarred Harris). Perintah Gorbachev adalah mengatasi kebakaran akibat ledakan pada reaktor nuklir dan mencegah kontaminasi yang lebih jauh.

Adalah Legasov yang mulai menemukan cara mengatasi kontaminasi tersebut, meski kemudian belakangan strateginya dikritik seorang ahli fisika nuklir Ulana Khomyuk (Emily Watson) yang menerobos masuk ke area yang sudah tertutup itu. Ulana, satu-satunya tokoh fiktif dalam kisah yang diangkat dari kisah nyata ini, adalah perwakilan banyak ilmuwan saat itu yang menyatakan pada Legasov bahwa strateginya –meski awalnya tampak jitu—justru akan membahayakan.

Bersama-sama, Ulana dan Legasov kemudian mencoba mencari caya agar ledakan itu tak berakibat pencemaran yang bisa menyebar ke tanah Eropa, sekaligus melakukan investigasi siapa dan apa yang menyebakan reaktor nuklir itu bisa meledak. Meski banyak ancaman dari anggota KGB, Legasov maupun Ulana mulai mencium jejak bahwa ada beberapa kesalahan sejak awal: salah satunya soal desain dan penggunakan materi yang lebih murah (dan karena itu berbahaya). Tentu saja temuan-temuan Legasov dan Ulana disumbat sebisanya agar semua penduduk dunia tak ada yang mengetahuinya karena para petinggi Soviet menyadari belakangan betapa ini adalah skandal kebocoran nuklir terbesar dalam sejarah. Bahwa penduduk sekitar dipindahkan, area Pripyat dikosongkan dan mereka mengorbankan para penggali tambang untuk turun ke area berbahaya itu demi keselamatan umat manusia, semua merupakan rahasia untuk waktu yang lama.