Pasca Pemilu 2024: Pertumbuhan Investasi dan Nasib Industri Garmen

Tahun 2024 menyajikan sejumlah kesempatan ekonomi, namun juga memberikan sejumlah ancaman yang perlu diwaspadai. Kesempatan ekonomi tahun 2024 datang dari kemajuan pembangunan IKN, pertumbuhan sektor transportasi berbasis listrik, dan pertumbuhan investasi yang besar secara keseluruhan. Sementara, ancaman yang perlu diwaspadai adalah efek El Nino pada ketahanan pangan, keruntuhan industri garmen, dan perkembangan geopolitik.

Proyek IKN memasuki babak baru dengan selesainya gedung-gedung kementerian koordinator. Karena adanya Pemilu, kemungkinan besar investasi baru maupun migrasi masyarakat ke IKN akan tertunda sampai presiden baru terpilih. Setelah ada kepastian kalau presiden baru mendukung IKN, maka aliran investasi dan SDM ke IKN akan meningkat untuk mendukung pembangunan tahap selanjutnya.

Kendaraan listrik (EV) semakin banyak di jalan raya. Investasi pada mobil listrik semakin menguntungkan seiring ditingkatkannya ketersediaan charger oleh PLN. Perusahaan-perusahaan kendaraan listrik mendapatkan banyak pembelian karena masyarakat semakin tertarik menggunakan sepeda listrik untuk mobilisasi jarak pendek. Dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan EV sangat besar di Indonesia. Tahun 2021 naik 244,58% dari 2020 dan 2022 naik 344,27% dari tahun 2021.

Pertumbuhan investasi di Indonesia secara umum sangat baik berdasarkan transaksi harian saham. Setidaknya ada dua alasan yang menopang klaim ini. Pertama, jumlah perusahaan tercatat dan jumlah investor di pasar modal Indonesia memiliki trend meningkat. Hal ini akanberdampak pada peningkatan supply dan demand yang membawa pada pertumbuhan kondisi makro. Pemerintah mentargetkan 5%, yang bernilai cukup tinggi dibandingkan banyak negara lain. Alasan kedua adalah catatan historis bahwa setiap selesai pemilu, selalu terjadi peningkatan transaksi saham di BEI. BEI bahkan memprediksi tahun 2024 akan tercapai rekor jumlah transaksi tertinggi yang pernah ada sepanjang sejarah IHSG. Rata-rata nilai transaksi tahun 2024 diperkirakan sebesar Rp 12,25 Trilyun per hari, naik dari Rp 10,75 Trilyun per hari di tahun 2023.

Di sisi lain, industri padat karya, khususnya garmen, akan mengalami kelesuan yang mungkin tidak akan ada obatnya, seiring semakin banyaknya produk pakaian murah dari negara Tiongkok. Tahun 2023 ini saja sudah banyak perusahaan garmen raksasa tutup di berbagai tempat di Indonesia seperti di Tangerang, Banten, dan Pruwakarta. Diperlukan adanya antisipasi untuk menjaga terjadinya permasalahan ketenagakerjaan yang parah.

Dampak perubahan iklim global semakin mengancam dengan intensitas El Nino yang semakin panas. Setiap tahun planet Bumi mencapai rekor panas tertinggi dan panas tersebut pada tahun 2023 terasa sangat tinggi di Indonesia. Peristiwa El Nino yang diperkuat oleh perubahan iklim tersebut mengancam rantai pasok pangan global dan berdampak pula pada perekonomian Indonesia. Selain itu, pemanasan global memberikan efek pada produksi beras nasional dengan Jawa Barat menjadi daerah yang paling terdampak.

Perkembangan geopolitik juga akan berdampak pada ketidakpastian perekonomian tahun 2024. Dukungan Indonesia terhadap Palestina dan masih berlangsungnya konflik di kawasan Gaza menimbulkan perubahan pola konsumsi di Indonesia baik dalam bentuk aliran bantuan ke Palestina maupun tindakan boikot produk tertentu. Walaupun efek ini mungkin kecil dan bersifat sektoral, namun perkembangan konflik menjadi lebih buruk dan memiliki pengaruh pada politik global yang lebih luas bisa saja terjadi dan pengaruh pada ekonomi Indonesia dapat lebih besar.