Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Editorial

Berita Tempo Plus

Penertiban yang Tak Tertib

Penertiban pedagang kaki lima di Surabaya menewaskan seorang bocah. Para kepala daerah perlu belajar dari Solo.

25 Mei 2009 | 00.00 WIB

Penertiban yang Tak Tertib
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Siti Khoiyaroh, bocah empat tahun itu, pasti tak paham kenapa dagangan ibunya harus ditertibkan. Ibunya, Sumariyah, hanya berjualan bakso, bukan barang terlarang seperti narkoba. Tapi Sumariyah tentu maklum. Polisi pamong praja datang mengobrak-abrik pedagang karena diperintahkan menciptakan ketertiban. Perintah itu datang dari atasannya, ya, sebut saja Wali Kota. Dan sang Wali Kota bertindak atas nama peraturan, karena Jalan Raya Boulevard, di depan World Trade Center Surabaya yang megah itu, harus menjadi kawasan yang tertib. Artinya, tidak boleh ada yang berjualan di jalanan.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus