Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hingga Kamis pekan lalu, kita masih bisa menyaksikan panorama ini. Tentara-tentara berseragam tidak dalam formasi berbaris, terbagi dalam unit-unit kecil, sesekali mata dan tangan mereka menunjuk menara masjid. Menara yang rompal; di antara dinding tebalnya yang berlubang tampak suasana di dalam: porak-poranda, temboknya penuh lubang bekas peluru mortir.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo