Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Berita Tempo Plus

Bernapas Lega di Jakarta

Jakarta menempati urutan ketiga sebagai kota dengan udara terkotor di bumi. Bisakah bahan bakar gas jadi alternatif?

14 Februari 2005 | 00.00 WIB

Bernapas Lega di Jakarta
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Siapa tak cemas jika setiap hari menghirup begitu banyak udara kotor dari semburan asap knalpot kendaraan. Apalagi dari jenis angkutan umum yang kondisi perawatan terbilang memprihatinkan seperti Metro Mini, Kopaja, atau bus ukuran besar lainnya. Nurhayati, 21 tahun, karyawati pertokoan di bilangan Melawai Blok M, menganggap serbuan udara kotor dari bokong kendaraan ini sudah semacam "takdir". "Habis, mau gimana lagi. Apalagi tiap hari memang harus lewat Blok M," ujarnya tampak pasrah.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus