Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Siapa tak cemas jika setiap hari menghirup begitu banyak udara kotor dari semburan asap knalpot kendaraan. Apalagi dari jenis angkutan umum yang kondisi perawatan terbilang memprihatinkan seperti Metro Mini, Kopaja, atau bus ukuran besar lainnya. Nurhayati, 21 tahun, karyawati pertokoan di bilangan Melawai Blok M, menganggap serbuan udara kotor dari bokong kendaraan ini sudah semacam "takdir". "Habis, mau gimana lagi. Apalagi tiap hari memang harus lewat Blok M," ujarnya tampak pasrah.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo