Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Gang Sebelah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) akan merilis museum virtual bernama Museum Masmundari di Aula Putri Mijil Pendopo Kabupaten Gresik, Sabtu, 27 November 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Acara Perilisan Museum Masmundari, Hidayatun Nikmah, mengatakan ide museum virtual berawal dari banyaknya museum yang buka-tutup saat pandemi Covid-19. "Museum ini merupakan gagasan baru di Gresik," ujar Ida, sapaannya, pada Kamis, 25 November 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Museum ini, kata Ida, dikemas interaktif supaya bisa menjadi media pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan. Menurut Ida, hal ini juga akan menjadi media promosi untuk menarik minat masyarakat akan museum, damar kurung, dan Masmundari.
Ida mengatakan Museum Masmundari didirikan untuk mendokumentasikan, mengarsipkan, serta menyajikan karya seniman Masmundari. Masmundari dikenal sebagai maestro damar kurung atau kap lampu asal Gresik.
Dilansir dari Majalah Tempo edisi 2 Januari 2006, lukisan damar kurung atau lukisan lampion berbentuk segi empat khas Gresik adalah tradisi seni berusia ratusan tahun yang konon berkembang pada abad ke-16.
Di lampionnya, Masmundari melukis apa saja yang ia senangi. Kebanyakan tentang kehidupan sehari-hari, seperti lukisan orang naik becak, kesibukan di pasar, dan sebagainya.
Menurut Ida, tidak banyak pelukis perempuan di Gresik yang bisa menjadi seorang maestro. "Melalui museum ini, teladan Masmundari sebagai seorang maestro dan perempuan tangguh akan dihadirkan," ujarnya.
Untuk mengakses museum virtual ini, Anda bisa mengunjungi di museummasmundari.com. Museum virtual berbasis website ini akan menyajikan biografi, perjalanan, dan karya-karya Masmundari melalui animasi yang komunikatif dan interaktif.
AMELIA RAHIMA SARI