Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Libatkan 3 Profesor, Jawa Timur Targetkan 2 Besar di PON XIX  

Jawa Timur menargetkan berada di urutan kedua perolehan medali dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX, yang akan berlangsung di Jawa Barat.

23 Maret 2016 | 18.18 WIB

Gubernur Jatim, Soekarwo (kanan) memberi ucapan selamat kepada sejumlah atlet Jatim yang akan mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII 2012 Riau, di lapangan KONI Jatim, Surabaya, Rabu (29/8). ANTARA/Eric Ireng
Perbesar
Gubernur Jatim, Soekarwo (kanan) memberi ucapan selamat kepada sejumlah atlet Jatim yang akan mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII 2012 Riau, di lapangan KONI Jatim, Surabaya, Rabu (29/8). ANTARA/Eric Ireng

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bangkalan - Jawa Timur menargetkan berada di urutan kedua perolehan medali dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX, yang akan berlangsung di Jawa Barat pada tahun ini. "Bisa posisi satu atau dua," kata Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia Jawa Timur M. Nabil di Bangkalan, Rabu, 23 Maret 2016.

Untuk mencapai target itu, kata Nabil, KONI Jawa Timur menerapkan program olahraga berbasis ilmu pengetahuan. Tiga profesor dari Universitas Airlangga dan Universitas Negeri Surabaya direkrut khusus untuk memantau kesehatan para atlet. "Fisik dan kesehatan atlet khusus ditangani profesor dari Unesa dan masalah psikologi ditangani profesor dari Unair," ujarnya.

Perekrutan para profesor itu, kata Nabil, bertujuan agar kondisi setiap atlet benar-benar tergambar berdasarkan basis data akademik sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Dia mengklaim, di Indonesia, baru Jawa Timur yang pertama kali menerapkan olahraga berbasis ilmu pengetahuan. "Kami tidak mau menyiapkan atlet ala kadarnya," tuturnya.

Meski belum terbukti di arena, Nabil mengatakan pelibatan tenaga ahli pendidikan dalam menyiapkan para atlet akan diterapkan di sejumlah kabupaten dan kota. Minimal, kata dia, pola hidup, pola makan, dan asupan gizi para atlet di daerah harus berbasis ilmu pengetahuan. "Kendalanya memang di anggaran karena olahraga berbasis ilmu pengetahuan itu tidak murah."

Wakil Bupati Bangkalan Mondir Rofi'i meminta KONI Bangkalan mencontoh KONI Gresik. Sebab, meski dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah terbatas, Gresik mampu menjadi juara umum Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur dengan mengalahkan Surabaya, yang jadi langganan juara. "KONI Gresik bisa memanfaatkan perusahaan swasta untuk mendukung para atletnya," ucapnya. 

MUSTHOFA BISRI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kukuh S. Wibowo

Kukuh S. Wibowo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus