Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketika semua mulut dijahit dan semua kepala hanya pandai mengangguk di hadapan Presiden Soeharto, adalah Amien Rais yang berani tampil mengajukan dirisebagai calon presiden pada 1997. Meski belakangan yang terjadi adalah reformasipada Mei 1998—yang kemudian menobatkan B.J. Habibie sebagai penggantiSoeharto—keinginan Amien Rais untuk meraih kursi kepresidenan tak pernahluntur. Belakangan, setelah pemilihan umum menyajikan realitas bahwapartainya, Partai Amanat Nasional (PAN), tak dikenal masyarakat, Amien Raiskemudian banting setir sebagai motor kelompok "Poros Tengah" yang berhasilmengusung K.H. Abdurrahman Wahid ke kursi kepresidenan pada Sidang Umum MPR1999. Karena itu, ketika dia mengungkapkan telah ada dua pertemuan antartokohdari partai Islam, orang langsung berasosiasi bakal ada Poros Tengah jilid II.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo