Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mendukung Presiden Prabowo Subianto untuk maju kembali dalam pemilihan presiden 2029.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AHY, sapaan Agus Harimurti, mengatakan partainya ingin terus Prabowo memimpin dan berharap Demokrat tetap berada dalam Koalisi Indonesia Maju.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami tentu ingin mendukung Pak Prabowo untuk terus memimpin dan kita berharap dengan itu semua, Demokrat, Koalisi Indonesia Maju juga bisa terus diperankan dengan baik,” kata AHY saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, 18 Februari 2025.
Menurut AHY, gagasan Koalisi Indonesia Maju menjadi koalisi permanen merupakan ide bagus. Sebab, kata dia, KIM merupakan koalisi yang solid.
“Pak Prabwo sendiri yang memimpin koalisi ini. Bisa dilihat itu bukan gimmick, tapi pertemuan demi pertemuan, terbuka maupun tertutup, formal maupun informal dilakukan dan menghadirkan pemikiran,” katanya.
Saat ditanya apakah juga akan mendukung Gibran sebagai cawapres 2029, AHY enggan menjawab dan hanya menyungging senyum.
Pakar komunikasi politik Hendri Satrio merespons usulan koalisi permanen untuk mendukung Prabowo Subianto kembali maju di pemilihan presiden 2029.
Pria yang akrab disapa Hensa ini mempertanyakan apakah dukungan kepada Prabowo untuk pilpres 2029 satu paket dengan Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini menjabat wakil presiden.
Menurut Hensa, tidak mungkin jika ketua parpol lain di Koalisi Indonesia Maju saat ini juga tidak mengincar posisi sebagai pendamping Prabowo di 2029.
"Kalau capres kan sudah pasti pak Prabowo, cawapresnya tetap Gibran atau ganti? Ketum Parpol lain pasti ada yang mengincar jadi cawapresnya Prabowo," tanya Hensa seperti dikutip dari keterangannya, Senin, 17 Februari 2025.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta kepada partai Koalisi Indonesia Maju plus untuk terus kompak hingga 2029. Prabowo juga menawarkan agar koalisi gemuk dari sembilan partai itu diubah menjadi koalisi permanen.
Adapun KIM Plus terdiri dari sembilan partai politik. Awalnya KIM diisi Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Prima. Koalisi bertambah dengan bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera, Partai Keadilan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Perindo, dan Partai NasDem. Penambahan koalisi inilah yang disebut dengan KIM Plus.
Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: DPR Sahkan Revisi UU Minerba jadi Undang-undang