Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Akun WhatsApp Seorang Inisiator Bareng Warga Diretas, Diduga karena Kritik PPN 12 Persen

Peretasan akun diduga berkaitan dengan kritikan sekaligus penolakan Icad terhadap rencana kebijakan pemerintah menaikkan PPN menjadi 12 persen.

25 Desember 2024 | 08.17 WIB

Aksi unjuk rasa Warga Sipil Menggugat menuntut pemerintah membatalkan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen yang akan berlaku pada 1 Januari 2025 di depan Istana Negara, Jakarta, 19 Desember 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Perbesar
Aksi unjuk rasa Warga Sipil Menggugat menuntut pemerintah membatalkan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen yang akan berlaku pada 1 Januari 2025 di depan Istana Negara, Jakarta, 19 Desember 2024. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Akun WhatsApp milik Icad, seorang inisiator Bareng Warga, diretas pada Selasa, 24 Desember 2024. Peretasan akun diduga berkaitan dengan kritikan sekaligus penolakan Icad, -bukan nama sebenarnya, terhadap rencana kebijakan pemerintah menaikkan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN menjadi 12 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Kami dengan tegas mengecam terjadinya serangan digital terhadap salah satu inisiator Bareng Warga," tulis siaran pers yang dibagikan oleh akun @humaniesproject melalui sosial media X, pada Selasa, 24 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peretasan ini, katanya, sebagai bentuk ancaman terhadap kebebasan berekspresi dan keselamatan pribadi di ruang digital. Serangan peretasan akun aplikasi perpesanan juga menyasar kepada anggota keluarga Icad.

Kejadian peretasan akun milik Icad dan keluarganya terjadi di hari yang sama. Berdasarkan kronologinya, pada Selasa siang akun WhatsApp milik orang tua Icad secara tiba-tiba keluar akses. 

Melihat itu, Icad yang sedang bersama orang tuanya segera mengamankan akun yang telah diretas tersebut. Tak lama berselang akun WhatsApp milik orang tua Icad pulih kembali.

Di waktu yang berbeda, akun WhatsApp milik adik Icad juga diretas oleh anonim. Dari pengakuan adik Risyad, ia mendapat pemberitahuan ihwal kode verifikasi WhatsApp. Padahal tidak ada aktivitas melakukan proses request to log in.

Pesan permintaan kode verifikasi itu diabaikan oleh adik Icad. Namun akunnya kemudian secara tiba-tiba keluar akses. Hingga kini hanya akun milik adik Icad yang belum dapat dipulihkan.

"Serangan kepada Icad tentu sangat mengkhawatirkan. Serangan ini tidak hanya mencederai hak individu, tetapi upaya sistematis untuk membungkam suara kritis," tulis siaran pers tersebut.

Adapun Bareng Warga merupakan platform yang memperjuangkan isu-isu keadilan sosial, hak asasi manusia, serta kebijakan publik yang pro rakyat. Icad, salah satu inisiator, dikenal sebagai salah satu orang yang vokal mengkritik regulasi PPN 12 persen itu.

Icad aktif mengadvokasi, mengumpulkan petisi, hingga menjadi narasumber di berbagai media untuk menolak kebijakan PPN 12 persen. Dia merasa rencana kebijakan yang akan disahkan pada awal 2025 itu bakal merugikan masyarakat dan pengusaha.

Novali Panji Nugroho

Lulus dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Nasional, mencakup isu seputar politik maupun pertahanan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus