Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Nusa Dua - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung pembangunan Fiji pasca bencana badai tropis Winston, Februari 2016. Komitmen itu diungkapkan Retno dalam jumpa bilateral bersama Menteri Luar Negeri Fiji Ratu Inoke Kubuabola di hari pertama Bali Process ke-6 di Nusa Dua, Bali, Selasa, 22 Maret 2016.
“Indonesia dan Fiji memiliki hubungan baik. Indonesia bersedia ikut membangun kembali wilayah Fiji yang terdampak badai,” ujar Retno di gedung Bali International Convention Center.
Pertemuan dua negara ini merupakan pertemuan kelima sejak pelaksanaan Uniter Nation General Assembly (UNGA) di New York, Amerika Serikat, September 2015.
Fiji termasuk mitra dagang Indonesia yang terbesar di kawasan Pasifik. Fiji memiliki arti penting, terutama dalam konteks people to people contacts, sebagai bagian dari Melanesian Brotherhood.
Baca Juga: Insiden Penangkapan di Natuna, Dubes RI: Reaksi Cina Normal
Di konteks regional dan multilateral, kata Retno, pertemuan tersebut menguatkan komitmen kerja sama yang didasari prinsip kesetaraan, saling menghormati kedaulatan, menghargai integritas territorial, dan kesatuan nasional antarkedua negara ini.
Dari data Kementerian Luar Negeri, RI pernah menyerahkan bantuan berupa pelatihan di bidang pertanian dan alat pertanian kepada Fiji. Sejak 25 Agustus 2015, pemerintah RI dan pemerintah Fiji telah memberlakukan aturan bebas visa bagi pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas (PBV) sesuai dengan perjanjian yang dikukuhkan kedua negara pada 18 Juni 2014.
YOHANES PASKALIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini