Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Bertemu Jokowi, Pemuda Pancasila Tawarkan Bantuan

Hari ini Pemuda Pancasila bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka.

5 November 2018 | 14.45 WIB

Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Ketua Pemuda Pancasila Yapto Soerjoesoemarno usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, 5 November 2018. Tempo/Friski Riana
Perbesar
Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Ketua Pemuda Pancasila Yapto Soerjoesoemarno usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, 5 November 2018. Tempo/Friski Riana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Pemuda Pancasila bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 5 November 2018. Dalam pertemuan itu, mereka menawarkan bantuan.

Baca juga: Pemuda Pancasila Bebaskan Pilihan Anggota di Pilpres 2019

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kami menawarkan di beberapa aspek, mungkin kalau beliau (Jokowi) berkenan, bisa melalui salah satu departemennya, salah satu menterinya, bekerja sama dengan kami," kata Yapto usai menemui Jokowi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yapto menuturkan, jika diminta membantu Pemuda Pancasila siap menyampaikan konsep-konsep pelaksanaannya. Jika tawaran itu diterima, kata dia, bisa dijadikan program pemerintah.

Tidak dijelaskan secara spesifik jenis bantuan itu. Namun, menurut Yapto, bantuan yang ditawarkan organisasinya bisa untuk segala aspek. Mulai dari masalah ekonomi, sosial, politik, ideologi, sampai pertahanan keamanan nasional.

Yapto juga mengatakan, Pemuda Pancasila memiliki banyak kader yang bisa menjadi tenaga ahli untuk membantu pemerintah mempercepat pembangunan. Namun, ia tak menampik selama ini kadernya banyak yang terlibat urusan kriminal dan terlibat onar.

"Anggota saya bermacam-macam. Ambil contoh, dibilang PP itu anak-anak haram jadah, anak-anak brengsek, apa segala macem kriminal. Dibilang dulu begitu kan, pikiran Anda juga gitu kan," kata Yapto.

"Justru saya bilang sama penjabat, yang kami kumpulkan ini orang-orang yang Anda bilang itu haram jadah, tapi mencari sajadah, mencari kebenaran," kata Yapto menambahkan.

Yapto mengatakan, jika ada anggotanya merampok, organisasinya bisa membantu dengan melibatkan mereka dalam kegiatan apel. Dengan cara terlibat untuk mengamankan sebuah daerah, maka mereka tidak sempat merampok.

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus