Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri lembaga pencegahan bunuh diri, Into The Light, Benny Prawira mengataka tidak semua percobaan bunuh diri dipicu gangguan gangguan mental psikososial. Dengan kata lain, percobaan bunuh diri tidak hanya rentan bagi orang dengan gangguan kejiwaan yang sejak tahun 2016 masuk dalam kategori penyandang disabilitas mental.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Semua tindakan itu harus dilihat dulu apa penyebabnya, tidak semua penyintas percobaan bunuh diri mengalami gangguan kejiwaan, harus ada ahli apakah itu psikolog atau psikiater yang memeriksa," ujar Benny Prawira dalam Workshop Panduan Pelaporan Berita Bunuh Diri dan Kesehatan Mental, Kamis 8 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Benny, salah satu yang bisa jadi pemicu adalah cara penyampaian informasi mengenai percobaan atau tindakan suicidal pada sebuah artikel atau unggahan di media sosial. Penyampaian yang terlalu detil seperti motif dan metode bunuh diri dapat berdampak buruk dan mempengaruhi interaksi pembaca. "Ada artikel yang memperkuat keinginan bunuh diri dan ada yang sebaliknya malah mencegah keinginan bunuh diri," kata Benny.
Moira Durke, Research Scientist dari platform media sosial Facebook mengatakan, tindakan bunuh diri menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia pada remaja berusia 15-19 tahun. Sebab itu, setiap media sosial saat ini memiliki fitur penyaring yang dapat meminimalisir unggahan yang mengarah pada percobaan bunuh diri.
"Unggahan yang sifatnya memaparkan pencegahan bunuh diri malah memiliki tingkat engagement yang lebih tinggi sebanyak 19 persen terhadap pembacanya, daripada yang memaparkan informasi bunuh diri secara sensasional," kata Moira dalam kesempatan yang sama.
Selain Facebook, platform media sosial lainnya, Instagram juga menyediakan fitur penyaring terhadap unggahan yang mengarah pada tindakan bunuh diri. Bahkan Instagram menyediakan fitur penyaring unggahan yang menurut pengguna memiliki dampak negatif terhadap pemikirannya.
"Fitur penyaring tersebut berupa pencegahan kemunculan unggahan yang sifatnya tidak kita sukai tanpa perlu unfollow atau memutus pertemanan terhadap akun yang sering mengunggah hal-hal yang tidak kita sukai, tanpa diketahui pemilik unggahan tersebut," ujar Vaishnavi J, Head of Safety Instagram.
Catatan redaksi:
Jika Anda memiliki pemikiran bunuh diri atau mengetahui ada orang yang mencoba bunuh diri, segera hubungi psikolog dan psikiater terdekat. Akses laman www.intothelightid.org/cari untuk mendapatkan layanan kesehatan mental. Pertolongan pertama bagi orang dengan pemikiran bunuh diri juga dapat dibaca di www.intothelightid.org/tolong.
Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri juga dapat menghubungi Yayasan Pulih di nomor telepon (021) 78842580. Ada pula Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan di nomor telepon (021) 500454, dan LSM Jangan Bunuh Diri di nomor telepon (021) 9696 9293.