Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyiapkan beberapa langkah pencegahan Novel Coronavirus atau virus corona masuk ke Indonesia. Setidaknya ada tiga cara yang disiapkan untuk hal itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertama, pencegahan di pintu-pintu masuk orang dari luar negeri ke Indonesia seperti di bandara dan pelabuhan. Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Anung Sugihantoro, kementeriannya sudah menerapkan therma gun untuk pesawat yang masuk, khususnya dari Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sebagaimana diketahui bahwa kita mempunyai thermal scaner yang itu kami gunakan secara penuh, tapi sejalan dengan peningkatan eskalasi maka kami juga saat ini mulai meningkatkan kewaspadaan di awal. Kalau derma scane itu statis kita sekarang sudah mulai masuk ke pesawat,” kata Anung di kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta, Senin, 27 Januari 2020.
Penerapan thermal gun dimulai sejak Ahad, 26 Januari lalu di Bandara Soekarno-Hatta. “Jadi kalau biasanya orangnya turun terus baru dilihat di thermal scanner, sekarang kami naik. Quarantine yang sesungguhnya kami lakukan semacam itu,” kata Anung.
Kedua, Kemenkes memberlakukan health alert card atau kartu peringatan kesehatan. Kartu ini merupakan mekanisme kontrol untuk orang-orang yang datang ke Indonesia. Fungsinya adalah untuk memperingati apabila selama 14 hari kemudian ada gejala sakit bisa kembali untuk diperiksa dengan kartu tersebut.
Anung menyayangkan kartu-kartu yang saat ini dimiliki masih dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Padahal, kata dia, yang banyak dibutuhkan kartu dalam bahasa Cina.
“Kemarin sore saya sudah meminta diterjemahkan. Mudah-mudahan sudah dapat selesai dan nanti akan dibagikan untuk hal-hal yang berkaitan dengan health alert card di lapangan," kata Anung.
Ketiga, Kemenkes bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II untuk menyiapkan apron C sebagai tempat parkir pesawat apabila ditemukan ada virus dalam sebuah pesawat. Apron C dipilih karena ini lokasinya cukup jauh.
Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok juga sudah menerapkan hal serupa. Pelabuhan menyiapkan tempat berlabuh khusus untuk kapal. “Sehingga orang kami teman-teman Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) mengidentifikasi dahulu memisahkan apabila ada sesuatu yang memang kami antisipasi sejak awal untuk melindungi masyakarat Indonesia dari bencana,” kata Anung.
Sampai saat ini, wabah virus Corona telah memakan sekitar 81 korban jiwa di Cina. Virus ini juga telah ditemukan di 13 negara.