Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Demokrat Rombak Pasangan Cagub Kalimantan Timur

Syaharie Jaang akan disandingkan dengan Awang Ferdian Hidayat dengan koalisi Partai Demokrat, PPP, PKB, dan Partai NasDem.

8 Januari 2018 | 08.18 WIB

Walikota Samarinda, Syaharie Jaang. TEMPO/Sapri Maulana
Perbesar
Walikota Samarinda, Syaharie Jaang. TEMPO/Sapri Maulana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat mengubah komposisi pencalonan kadernya dalam pemilihan Gubernur Kalimantan Timur 2018. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan partainya batal menyandingkan Syaharie Jaang dengan Rizal Effendi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Keputusan ini diambil sehari sebelum masa pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur. Hinca mengatakan Rizal Effendi, yang kini menjabat Wali Kota Balikpapan, mengundurkan diri dalam pencalonannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Karena itu, tentu harus kami hormati dengan alasan sendiri,” ucap Hinca di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, pada Ahad, 7 Januari 2018.

Atas keputusan mendadak tersebut, ujar Hinca, Demokrat segera berkomunikasi dengan koalisi partai politik lain. Hasilnya, Syaharie Jaang disandingkan dengan Awang Ferdian Hidayat dengan koalisi Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai NasDem.

Jaang adalah calon Gubernur Kalimantan Timur yang diusung Partai Demokrat. Semula, partai ini memasangkan Jaang dengan Rizal Effendi. Namun Jaang diancam agar mengganti Rizal dengan Safaruddin.

Permintaan itu disampaikan Safaruddin pada 25 Desember 2017 melalui telepon. Safaruddin menanyakan, apakah mungkin berpasangan lagi untuk pilkada 2018. "Dijawab tidak mungkin, karena sudah ada pasangan," tutur Hinca pekan lalu.

Keesokan harinya, 26 Desember, ujar Hinca, sudah ada laporan tentang Jaang ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. Bareskrim mengirim surat panggilan dan menjadwalkan pemeriksaan terhadap Jaang pada 29 Desember 2017. "Tentu mengagetkan, kami minta untuk ditunda," kata Hinca. Surat panggilan pemeriksaan kedua pada 2 Januari 2018.

Arkhelaus Wisnu Triyogo

Lulus dari Universitas Indonesia program studi Indonesia pada 2014, ia bergabung bersama Tempo pada 2015. Sempat meliput politik dan hukum seputar Pemilu 2019, ia kini berfokus pada isu gaya hidup dan olahraga. Pada 2019, bersama Danang Firmanto, ia meraih ExCel Award, penghargaan untuk karya jurnalistik terbaik di bidang pemilu di kawasan ASEAN.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus