Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Di Sidang PBB, Jokowi Singgung Politisasi dan Diskriminasi Vaksin Covid-19

Jokowi menyinggung soal politisasi dan diskriminasi vaksin Covid-19 saat berpidato dalam Sidang Majelis Umum ke-76 PBB, Kamis, 23 September 2021.

23 September 2021 | 07.56 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan pers tentang perkembangan terkini pelaksanaan PPKM di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 30 Agustus 2021. Jokowi memperpanjang kebijakan PPKM hingga 6 September 2021. ANTARA/Biro Pers dan Media Setpres
Perbesar
Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan pers tentang perkembangan terkini pelaksanaan PPKM di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 30 Agustus 2021. Jokowi memperpanjang kebijakan PPKM hingga 6 September 2021. ANTARA/Biro Pers dan Media Setpres

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung soal politisasi dan diskriminasi vaksin Covid-19 saat berpidato dalam Sidang Majelis Umum ke-76 PBB, Kamis, 23 September 2021. Jokowi menyebut kapasitas dan kecepatan antar negara dalam menangani Covid-19 termasuk dalam vaksinasi, sangat berbeda.

"Politisasi dan diskriminasi terhadap vaksin terus berlangsung. Kita harus menyelesaikan masalah ini dengan langkah-langkah konkret," ujar Jokowi seperti disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 23 September 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Menurut Jokowi, dunia harus menata ulang arsitektur keamanan kesehatan global demi terwujudnya pemerataan kesehatan. Sebab, kata Jokowi, tidak ada satu negara pun aman sampai seluruh negara aman dari Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mekanisme baru diperlukan untuk memobilisasi sumber daya kesehatan global, yang meliputi pembiayaan, vaksin, obat-obatan, peralatan medis, serta petugas kesehatan di seluruh dunia, secara cepat dan adil," ujarnya.

Selain itu, ujar dia, standar protokol kesehatan global harus segera disusun. "Kita perlu menetapkan standar protokol kesehatan global dalam kegiatan lintas batas, seperti kriteria vaksin, hasil tes, dan kondisi medis lainnya," lanjut Jokowi.

Di samping itu, Presiden Jokowi juga menyerukan agar negara berkembang harus diberdayakan menjadi bagian dari solusi. Kapasitas manufaktur lokal harus dibangun agar kebutuhan vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan bisa tersedia secara cepat dan merata di seluruh dunia. "Indonesia berkomitmen dan mampu menjadi bagian dari rantai pasok global," tuturnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus