Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY yakin para pengurus solid dan bersatu mendukungnya dan menolak rencana pengambilalihan posisinya lewat kongres luar biasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Para kader yang sudah dihubungi pelaku pengambilalihan menolak rencana itu. Saya yakin para pengurus solid dan bersatu. Mereka sudah menyatakan kesetiaan, tunduk, dan patuh kepada partai serta kepemimpinan ketua umum," ujar AHY dinukil dari wawancara Majalah Tempo, Senin, 8 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
AHY, yang belum genap setahun menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, sudah dua kali digoyang isu kudeta. Manuver kudeta secara bergantian dilakukan sejumlah kader senior partai berlambang bintang mercy itu yang tak puas dengan kepemimpinan AHY yang terpilih lewat Kongres V Demokrat pada 15 Maret 2020.
Kasus teranyar, Partai Demokrat menuding adanya keterlibatan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam upaya kudeta itu. AHY mengatakan mulai mendengar adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat sejak sebulan lalu. Ada laporan bahwa bahwa segelintir orang mengajak sejumlah pengurus daerah menggelar kongres luar biasa.
Menurut AHY, dalam pertemuan yang dihadiri mantan kader Demokrat dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, KLB rencananya diadakan untuk menjadikan Moeldoko sebagai ketua umum demi pencapresan di 2024.
"Mereka datang karena menghormati pengundang yang merupakan kader senior dan menjanjikan dana bantuan sosial bencana alam," kata AHY.
AHY pun mengatakan telah bersurat kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang diklaim telah memberi restu terkait rencana tersebut. "Saya bersurat untuk memohon klarifikasi. Ini lebih baik ketimbang menduga-duga dan menjadi spekulasi."
Dalam kesempatan terpisah, Moeldoko tak membantah atau membenarkan saat ditanya apakah yang menemuinya Jhoni Allen Marbun, anggota DPR dari Demokrat dan Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Demokrat sekaligus mantan terpidana kasus korupsi. Kedua nama itu disebut-sebut merupakan aktor kudeta.
"Saya tidak peduli itu siapa, wong saya tuh hanya dateng aja ngobrol," kata Moeldoko pada Rabu, 3 Februari 2021. "Ini berlebihan, jangan begitu lah. Biasa lah itu, internal partai politik. Aku orang luar, enggak ada urusannya di dalam," kata Moeldoko tentang pernyataan AHY.
CAESAR AKBAR | BUDIARTI UTAMI | MBM TEMPO