Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
FAHRIAH Hanisinta masih merasa trauma dengan gempa. Ia dan para pengungsi di tenda posko utama pengungsian di Lapangan Umum Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, panik dan berhamburan keluar tiap kali terjadi gempa susulan. "Saya masih di lapangan, tidak berani pulang ke rumah," ujar perempuan itu, Ahad pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo